Kata Tuhan Siapakah Kamu?
Kalangan Sendiri

Kata Tuhan Siapakah Kamu?

Lori Official Writer
      3796

Hakim-hakim 6: 12

Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 116; 1 Korintus 4; Hakim-Hakim 20-21

Gideon adalah pria yang berusaha melewati satu hari yang mengerikan.

Orang-orang yang disebut orang Midian tak pernah berhenti untuk menghancurkan bangsa Israel, merusak tanaman, membunuh ternak dan membuat rakyatnya menjadi miskin dan sengsara. Bangsa Israel sendiri memang telah berubah menjadi bangsa yang jauh dari Tuhan dan itulah akibatnya. Sekarang Gideon bersembunyi di tempat pemerasan anggur, mengirik gandum, hanya berusaha supaya tidak kehilangan apa-apa lagi sementara ada banyak orang yang berteriak minta tolong.

Lalu malaikat Tuhan muncul dan memanggilnya, ‘Pahlawan yang gagah berani.’

Bisa dibilang, Gideon pasti menganggap itu adalah ucapan yang gila karena dia mendengar malaikat itu berkata bahwa Tuhan beserta dengan mereka. Gideon bahkan bertanya benarkah ucapan itu? Dia berkata, "Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami?" (Hakim 6: 13).

Tuhan menjawab bahwa Gideon harus pergi dengan kekuatan yang dia punya dan menyelamatkan Israel. Tuhan menyampaikan bahwa Dia sendirilah yang mengutusnya.

Gideon terus memproses bagaimana mungkin dia bisa dipilih sementara dia berasal dari keluarga dan tempat yang tidak dianggap. ‘Bagaimana aku tahu kalau itu adalah Engkau Tuhan?’ Dia mulai resah. Tetapi Tuhan terus menjawabnya dan meyakinkan kalau Dia akan menyertainya untuk menyelamatkan bangsanya.

Seringkali, kita menemukan diri kita berada di posisi Gideon bukan?

Dulu, aku melayani gereja kecil sebagai pendeta. Mereka merasa hari-hari terbaik mereka adalah masa yang lalu. Jumlah mereka pada waktu itu jauh lebih sedikit daripada di masa-masa jaya mereka. Hanya ada 2 sampai tiga anak setiap minggunya. Sebagian besar anggota gereja adalah warga yang sudah tinggal lama di sana. Gereja berlokasi di tengah lading pertanian. Seperti Gideon, mereka melihat keadaan mereka yang tidak terpandang dan tidak mungkin Tuhan menghampiri mereka. Mereka memandang diri dengan sangat rendah, mereka terpuruk dan bersembunyi dari dunia.

Lalu Tuhan mengubah identitas dan rencananya. Dia menyebut mereka sebagai ‘gereja pusat’. Mereka hanya perlu mendengar Dia dan kasih-Nya yang selalu dipenuhi dengan harapan, bahkan saat kami gagal. Mereka membutuhkan beberapa strategi baru seperti yang dilakukan Gideon dan mereka menerimanya.

Dengan sebuah kurikulum sekolah minggu, gereja mulai emenuhi kebutuhan anak-anak dari berbagai usia di satu kelas. Mereka mulai secara aktif mengundang anak-anak ke gereja dan kemudian ke sekolah Alkitab pertama yang mereka pernah ikuti.

Mereka memasuki parade kota. Orangtua dari anak-anak juga diundang ke sana. Pada akhirnya, kehadiran gereja terus berlipat ganda dan kelompok pemuda mulai membentuk komunitas remaja. Gedung persekutuan akhirnya dibangun dan terus berkembang. Semua ini karena mereka membuat keputusan untuk mendengarkan hati Tuhan yang lembut dan menolak untuk mendengar suara-suara dari luar dan ketakutan mereka sendiri.

Saat ini kamu mungkin dalam keadaan sulit. Kamu merasa tidak ada jalan keluar yang terbaik selain bertahan saja. Apakah Tuhan mengatakan sesuatu kepadamu seperti pada Gideon? ‘Pahlawan yang gagah berani.’

Pandangan Allah tentangmu jauh lebih besar daripada bagaimana kamu memandang dirimu sendiri karena Dia memberikan pertolongan. Tuhan punya rencana yang terbaik, tidak hanya supaya kamu selamat dari masa sulit, tetapi juga untuk berkembang dan membangun orang lain.

Jadi, dengarkanlah suara-Nya karena suara itu adalah suara harapan dan janji-Nya.

“Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" --di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.” (Roma 4: 17)

Tuhan adalah pribadi yang memberi kehidupan kepada orang mati dan memanggil mereka untuk menjadi sesuatu yang berbeda. Jadi, jangan pernah ragu akan suara-Nya karena Dia sendiri mampu membuat sesuatu yang baru dalam hidupmu.


Hak cipta Pastor Pam Morrison, disadur dari Cbn.com

Ikuti Kami