Untuk Apa Menguasai Firman Allah Tanpa Melakukannya dan Menjadi Berkat Buat Orang Lain?
Kalangan Sendiri

Untuk Apa Menguasai Firman Allah Tanpa Melakukannya dan Menjadi Berkat Buat Orang Lain?

Naomii Simbolon Official Writer
      3230

Yohanes 14:15

“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."

 

 

Ayat Alkitab Setahun : Mazmur 30; Kisah Para Rasul 2; Keluaran 9-10

 

Waktu saya sedang dalam perjalanan untuk berdoa, tepat hari Minggu yang lalu dengan mobil Ford Ranger saya yang kecil dan hitam, saya mulai memikirkan kehidupan saya dan perjalanan kerohanian saya, dan saya mendapatkan wahyu yang baru.

Ketika saya menulis artikel ini, saya sedang memikirkan bahwa betapa anehnya saya bisa mendapatkan pewahyuan dalam perjalanan menuju doa.

Seharusnya kan saya dapat pewahyuan itu ketika saya berdoa, tapi lihatlah, Dia adalah Tuhan dan Dia bisa melakukan apa pun yang Dia inginkan bukan?

Saya makin nggak puas dengan apa yang saya lihat sebagai kurangnya keefektifan saya dalam perjalanan Kekristenanku.

Rasanya, saya ingin sekali memiliki dampak yang signifikan atas dunia ini dan untuk Injil Yesus Kristus, supaya ketika saya mati, saya akan meninggalkan jejak bagi orang-orang yang hidupnya sudah diperkaya sebagai hasil dari pekerjaan Allah melalui saya.

Dan ya, itu ada disana, dalam kenyamanan duduk di bangku vinil, sambil mendengarkan musik penyembahan yang tenang, Tuhan mulai membukakan kepada saya tentang solusi apa untuk masalah saya ini.

Dan apa yang terjadi, Dia memberitahukan kepada saya dengan sangat jelas. Dia berkata, "Kamu tahu, kata-kata tidak menakuti Iblis. Setan bahkan tidak takut pada Firman-Ku. Pada saat kata-kata itu diterjemahkan menjadi sebuah tindakan, dan mengubah kehidupan maka itu akan membuatnya takut."

Pada awalnya, saya terkejut, "Apa maksudmu, Tuhan, bahwa Iblis tidak takut akan Firman-Mu?"

Kemudian Dia mengingatkan saya kepada satu contoh khusus di dalam Alkitab dimana Setan sebenarnya mengutip Alkitab dengan begitu santai.

Contoh yang paling terkenal adalah ketika Setan menggoda Yesus untuk melemparkan diriNya dari titik tertinggi bait suci.

Dia mengingatkan Yesus bahwa ada tertulis,

"Lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." (Matius 4:6)

Ngapain coba Yesus diingatkan? Apakah itu perlu?

Ada banyak ayat Alkitab lain yang mendukung hal ini juga. Mazmur 119, adalah karya yang indah yang penuh dengan pujian dan pemujaan atas perintah, ajaran dan ketetapan Tuhan.

Dan Daud tidak berhenti menghubungkan kepada pembacanya efek dari Firman yang memiliki kuasa dalam hidupnya.

Firman memalingkan kita dari hal-hal yang tidak berharga (Mazmur 119:37); itu memberi kita jawaban bagi mereka yang mencela kita (Mazmur 119:42); itu menahan kaki kita dari setiap jalan-jalan yang jahat (Mazmur 119:101); Firman juga membuat kita membenci kepalsuan (Mazmur 119:104); itu membuat kita tetap lurus di tengah penganiayaan (Mazmur 119:157) dan lain sebagainya.

Selain itu, pesan Tuhan kepada Israel melalui Yosua adalah :

"Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua 1:8)

Selanjutnya dalam Yohanes 14:15, Yesus berkata,"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."

Di detik-detik sekarang ini, Tuhan memperbarui panggilanNya kepada gereja untuk kekudusan dan semangat yang baru. Jika kita ingin menjadi pengantin yang suci, dan tidak bernoda seperti yang Dia inginkan, maka kita harus mengijinkan Firman bertumbuh di hidup kita.

Nggak cukup hanya duduk di gereja, menyanyikan lagu  penyembahan, menghafal Firman Allah, memakai pakaian yang indah, dan mengetahui semua frasa-frasa Roh Kudus jika kita berbalik dan menjalani hidup seolah-olah Tuhan tidak perlu melakukan apa-apa.

Ada proses untuk berinterkasi dengan Firman. Pertama, kita harus menerima Firman itu. Kedua, kita harus merenungkannya dalam pikiran kita, kemudian kita harus menanggapinya dan itu terjadi di dalam daging, yakni di dalam tubuh kita.

Jika kita nggak pernah bangun dan pergi seperti yang diperintahkan kepada kita, itu artinya kita memeluk sebuah kesalehan tetapi menyangkal kekuatanNya.

Wahyu 12:11 mengatakan,

"Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut."

Bagian darah sudah diurus oleh Yesus di kayu Salib. Kesaksian ada(lah) bagian kita dan kesaksian itu bukan hanya pidato 15 menit yang diberikan seseorang di hari Minggu pagi tentang gimana Tuhan membebaskan mereka dari narkoba atau alkohol.

Kesaksianmu adalah hidupmu yang berubah. Ini adalah bukti dari kehidupan yang memungkinkan Firman Allah melakukan pekerjaannya sehingga kamu dan saya nggak akan pernah mundur sekalipun menghadapi kematian.

Ingat, Iblis tidak tahu dengan semua isi Firman Allah yang kamu hafal. Kehidupan hanya dengan kata-kata akan segera dilupakan kok. Tetapi jika hari ini kamu akan merangkul semangat, bangun dan kemudian pergi, kamu bisa mempengaruhi dunia ini dengan cara yang terus bergema bagi generasi yang akan datang.

Orang-orang mungkin akan membaca buku tentang kamu ketika kamu berubah menjadi debu. Tetapi yang paling penting dari semua itu adalah kamu harus yakin bahwa nama kamu akan ditulis dalam satu buku yang paling penti yaitu Buku Kehidupan Anak Domba.

 

Hak Cipta © Paul Dailey. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami