1 Korintus 1:25
Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 5; Wahyu 11; Nehemia 1-3
Aku senang mendengarkan kicauan burung merpati. Saya tertarik dengan suara parau mereka. Meski nggak ada yang luar biasa dari kicauan mereka, tapi aku merasa suara mereka membuatku tenang. Bulu mereka yang berwarna krem pucat dan abu-abu juga tidak menarik; bahkan, merpati adalah burung biasa yang sering luput dari perhatian.
Merpati adalah burung biasa, namun Tuhan memiliki tujuan khusus untuk mereka. Alkitab membuat lebih dari 50 referensi mengenai merpati.
Nabi Nuh melepaskan burung merpati setelah air bah. Setelah merpati kembali ke bahtera, Nuh pun tau bahwa air masih menutupi bumi.Nuh melakukan hal yang serupa dua kali lagi. Pada ketiga kalinya, burung merpati pun tak lagi kembali, Nuh akhirnya tahu bahwa daratan yang kering sudah mulai muncul.
Merpati memiliki peran penting sebagai hewan untuk korban seperti yang diperintahkan dalam Kitab Imamat. Beberapa orang mungkin nggak mampu membeli hewan yang besar untuk korban mereka kepada Tuhan. Tuhan mengakomodasi untuk orang miskin dengan menerima pengorbanan meski hanya seekor merpati atau burung dara.
Ketika Yesus memulai pelayanan-Nya, Yohanes membaptis Dia di Sungai Yordan. Sesaat setelah Yesus muncul dari air, Roh Allah turun ke diri-Nya dalam bentuk seekor merpati.
Nah dalam contoh ini, kita bisa melihat bahwa Tuhan memiliki tujuan yang sangat khusus bagi burung-burung merpati yang biasa ini.
Frances adalah seekor merpati biasa. Dia adalah seorang wanita yang sangat sederhana, sama sekali nggak menarik perhatian siapa pun. Namun Tuhan memiliki tujuan khusus untuknya.
Frances adalah orang pertama yang menyambut orang-orang ketika memasuki gedung gereja. Ketika ada makan malam potluck , dia bisa ditemukan sedang diam-diam membantu memasak di dapur. Dia selalu hadir dalam Sekolah Alkitab masa liburan, bahkan ketika dia telah berusia 90-an.
Frances tidak menyelesaikan tugas-tugas penting tetapi tindakan pelayanannya yang rendah hati sangat memuliakan Tuhan dan gereja sangat diberkati dengan kehadiran wanita biasa ini, sampai akhirnya dia meninggalkan kehidupan ini dan kembali bersama Tuhan, dan keberadaannya dirindukan banyak orang. Gereja pun memiliki ruang kosong yang biasa dia isi.
Rasul Paulus menganggap dirinya biasa saja, dia tidak membayangkan bahwa Tuhan memiliki tujuan khusus baginya.
"Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar." (1 Korintus 2:1,3)
Paulus keliru. Terlepas dari kelemahannya, dia memainkan peran yang sangat penting. Tuhan memiliki rencana yang besar untuk Paulus.
Kita mungkin menganggap diri sebagai orang biasa, tetapi kita nggak biasa bagi Allah. Dia membayar harga yang sangat luar biasa mahal untuk kita. Kita sangat dihargai oleh Tuhan dan dia memiliki tujuan khusus untuk dipenuhi oleh masing-masing kita.
Tantangan kita sekarang adalah menemukan tujuan Tuhan bagi kita.
Kita mungkin dilengkapi untuk memberikan pelayanan yang tidak dilihat orang. Mungkin kita lebih maksimal saat memberikan dukungan, daripada menjadi pemimpin. Kita mungkin diberikan karunia kesabaran atau empati, atau diberi karunia sebagai penyemangat.
Kekuatan kita mungkin bekerja di belakang layar dimana orang lain nggak begitu memperhatikan kita.
Apapun karunia atau bakat kita, itu penting bagi semua rencana Tuhan secara keseluruhan.
Tuhan memilih burung biasa untuk memenuhi rencananya dalam Alkitab, tentu Dia memiliki rencana istimewa bagi kita. Kita mungkin berpikir bahwa kita ini orang biasa seperti merpati, tetapi Tuhan bisa menggunakan kita untuk tujuan yang luar biasa.
Sewaktu kita mempersembahkan diri kita kepada Tuhan, tujuan Tuhan mengalun seperti melodi yang manis bagi dunia di sekitar kita, seperti kicauan lembut burung merpati.
"Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita." (Kidung Agung 2:12)
Diadaptasi dari buku Doris Hoover, Quiet Moments in The Villages, hak cipta © 2016 Doris Hoover. Digunakan dengan izin.