Kejadian 50: 20
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan…
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 27; Matius 27; Keluaran 3-4
“Jangan terlalu banyak memuji si iblis.”
Aku gak ingat secara detail yang mendorong temanku untuk mengatakan hal seperti itu. Tapi aku ingat waktu itu aku sudah jadi orang percaya.
Aku berjuang dengan sesuatu yang gak berjalan sesuai dengan keinginanku. Pernah mengalami hal yang sama? Aku dengan ceroboh menyalahkan kesulitanku pada rencana si iblis, yang membuat temanku dengan lembut berkata. “Jangan terlalu banyak memuji si iblis.”
Apakah semua cobaan yang kita alami berasal dari si iblis?
Mudah dan begitu menggoda untuk menganggap kalau setiap cobaan yang kita hadapi adalah ulah si iblis. Dia senang kalau kita memusatkan perhatian kita ke diri sendiri dan jauh dari Tuhan. Dan hal inilah yang memberikan lahan yang subur bagi si musuh untuk menanamkan benih keraguan dalam pikiran kita tentang kebaikan, kekuatan dan kasih Tuhan.
Bagaimana kalau kita terlalu banyak memuji si iblis?
Apakah setiap masalah yang kita hadapai memang berasal dari si iblis?
Aku bergumul dengan pertanyaan-pertanyaan ini. Jadi aku melakukan riset. Aku menemukan kalau dalam Perjanjian Baru, kata Yunani dari pencobaan adalah ‘Peirasmos’. Ini adalah kata yang sama yang diterjemahkan sebagai ‘ujian’. Yang lebih anehnya, kata itu berasal dari kata Yunani ‘Peira’, yang artinya ‘pencobaan’.
Kata itu sendiri bermakna netral. Karena interpretasinya tergantung pada konteksnya. Kalau si iblis berusaha membujuk seseorang untuk berbuat dosa, itu diterjemahkan sebagai pencobaan. Namun, jika Tuhan mengatur acara untuk memperkuat iman seseorang, membangun karakter mereka, atau melayani beberapa tujuan mulia lainnya, maka kata itu diterjemahkan sebagai ujian.
“Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.” (1 Petrus 4: 12)
Tujuan Baik Tuhan Dibalik Penderitaan
Gak seorangpun yang mau menderita. Tapi Alkitab dengan jelas mengajarkan kalau ada saat-saat Tuhan mengijinkan untuk tujuan-tujuan baiknya.
“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan..” (Kejadian 50: 20)
Walaupun kita mungkin gak mengerti kenapa Allah melakukan segala sesuatu yang Dia lakukan. Dia dalam anugerahnya menyatakan kepada kita siapa Dia. Dia adalah kasih, kudus, sabar, maha tahu, baik dan banyak hal lainnya. Ini adalah kebenaran yang harus kita pegang teguh setiap kali kita menderita dan tergoda untuk meragukan kebijaksanaan, kebaikan dan kasih Bapa surgawi kita itu.
Waktu kita menghadapi cobaan, semoga kita memutuskan untuk percaya kepada Tuhan sendiri. Kalau kita harus menderita, percayalah kalau Tuhan bahkan akan melimpahkan kita suka cita dalam penderitaan kita.
Hak cipta artikel HAGAR: Rediscovering the God Who Sees Me, 1 7-Week
in-depth Bible Study-Shadia Hrichi, digunakan dengan ijin Cbn.com