Mengapa Kamu Harus Membuat Keputusan Tentang Tuhan?
Kalangan Sendiri

Mengapa Kamu Harus Membuat Keputusan Tentang Tuhan?

Claudia Jessica Official Writer
      3004

Matius 27:22

"Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?"

Bacaan alkitab setahun: Mazmur 22; Matius 22; Kejadian 43-44

Hari ini aku ingin menjadi lebih intim denganmu dan ya, menempatkanmu di tempat seharusnya. Aku ingin bertanya sebuah pertanyaan yang HARUS kamu jawab. Jawaban untuk pertanyaan ini berkaitan antara hidup dan mati.

Sebelum aku menanyakan ini, izinkah aku untuk memberikan beberapa latar belakang.

Dalam matius 27 kita tahu bahwa Yesus berdiri di hadapan Pilatus. Kristus dikhianati oleh Yudas dan ditangkap oleh tentara Roma. Dia sekarang menghadapi Pilatus yang mengira dia memegang nasib Yesus di tangannya.

Tanpa sepengetahuannya, apa yang benar-benar Pilatus pegang ditangannya adalah nasibnya sendiri. Ketika Pilatus duduk di kursi hakim dengan Yesus berdiri di dekatnya, dia menanyakan sebuah pertanyaan yang seharusnya membuat kita berhenti dan berpikir.

Sangat diragukan apakah Pilatus benar-benar mengerti betapa pentingnya pertanyaannya, atau apakah dia mengerti bahwa dia membuat keputusan yang akan mempengaruhi jiwanya untuk selamanya.

Matius 27:22

"Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?"

Jawaban yang didapatkan dari orang-orang disana adalah menyalibkan Yesus dan itu benar-benar terjadi. Hari ini, aku ingin bertanya padamu "Apa yang akan kamu lakukan dengan Yesus, yang dipanggil Kristus?"

Hanya ada dua jawaban untuk pertanyaan ini. Kamu menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupmu atau kamu menolakNya sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Tidak ada pilihan 'Aku akan memikirkannya nanti.' Jika kamu memilih untuk 'memikirkannya nanti' maka kamu telah menolak Kristus.

Apa kamu mengerti maksud dari memilih atau menolak Kristus? Kita tidak pernah diberi tahu dimana pun dalam Alkitab jika Pilatus menjadi orang percaya dalam Yesus.

Tapi biarkan aku meyakinkanmu, jika dia terus menerus menolak Kristus sebagai Juruselamat, sepersekian detik setelah dia pergi dari dunia ini, dia mejadi seorang percaya dalam Kristus. Pada saat itu semuanya sudah terlambat.

Dia yang membuat pilihannya dalam hidup ini dan dia menemukan bahwa kehidupan selanjutnya adalah konsekuensi dari pilihannya.

Kekekalan di neraka — siksaan yang kekal — penolakan total — kesendirian total — ditinggalkan total.

Bagaimana jika kamu memilih untuk menerima Kristus? Apakah itu berakhir? Tentu saja tidak. Sekali kita menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kemudian kita memutuskan bagaimana kita akan menjawab pertanyaan yang sama sehari-harinya.

"Apa yang harus kulakukan bersama Yesus, yang dipanggil Kristus?"

Apakah saya menghabiskan waktu dalam pembelajran Alkitab atau apakah saya membiarkan Alkitab bersatu dengan debu di atas meja?

Apakah saya sendirian dengan Tuhan dalam doa dan benar-benar mengenal Dia atau saya menyalakan TV atau radio untuk mengisi keheningan?

Apakah saya pergi ke gereja atau pergi ke lapangan golf atau toko kelontong?

Apakah saya membuat keputusan untuk tidak menonton program televisi dan film-film yang tidak pantas atau saya menontonnya dan berpikir, 'Kekerasan, bahasa yang buruk, atau konten seksual tidak benar-benar memengaruhi saya'?

Apakah saya mendengarkan musik Kristen yang membangkitkan semangat atau apakah saya mendengarkan musik yang tidak mendorong saya dalam perjalanan Kristen saya?

Apakah saya memilih untuk membenarkan bahasa saya atau saya membiarkan kotoran keluar dari mulut saya?

Apakah saya mendorong dan mendukung orang Kristen lain atau saya memiliki sikap 'Saya tidak ingin terlibat'?

Dengar kata Yesus di Matius 10:32

"Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga."

Sekali lagi saya tanya pertanyaan yang HARUS kamu jawab.

"Apa yang harus kulakukan bersama Yesus, yang dipanggil Kristus?"

Hak Cipta © Leah Adams. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami