‘Aku Tidak Tahu!’ Jawaban Satu-satunya Orang yang Hidup Karena Iman
Kalangan Sendiri

‘Aku Tidak Tahu!’ Jawaban Satu-satunya Orang yang Hidup Karena Iman

Lori Official Writer
      3702

Matius 6: 25

Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 11; Matius 11; Kejadian 21-22

Banyak dari kamu yang mungkin familiar sekali dengan judul renungan pagi ini. Ya, judul ini diambil dari program kuis televisi berjudul Who Wants to Be a Millionaire?

Dalam kuis ini, peserta akan duduk di sebuah kursi yang berlawanan arah dengan sang pembawa acara dan dia harus menjawab pertanyaan pilihan berganda yang tingkat kesulitannya akan terus bertambah begitu juga dengan hadiah yang ditawarkan yang bisa mencapai satu juta dolar.

Waktu peserta menjawab pertanyaan, pembawa acara akan berkata, “Apakah ini jawaban akhirmu?” dan peserta harus meresponinya sehingga pembawa acara akan berkata ‘jawaban dikunci’. Dengan cara inilah pertunjukan akan dilanjutkan dengan mencari tahu jawaban yang benar.

Peserta harus yakin dengan jawabannya bahkan dalam ketika mereka gak tahu betul jawabannya. Siapa tahu, peserta mungkin saja beruntung dan kebetulan memilih jawaban yang benar? Di beberapa kasus, mereka juga harus melanjutkan permainan untuk meningkatkan uang yang akan mereka dapatkan.

Sayangnya, hidup kita gak sama dengan hal ini. Bahkan Tuhan sendiri tidak berlaku seperti itu. Hidup untuk Tuhan adalah perjalanan iman, sekalipun kita gak tahu jawabannya tapi prosesnya terus berlanjut.

Kisah Abraham jadi bukti dari kebenaran ini.

“Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu..” (Kejadian 12: 1)

Panggilan itu terus berlanjut, Tuhan sendiri berjanji kepada Abraham bahwa dia akan memimpin bangsa yang besar yang akan memberkati dunia.

Kejadian 12: 4 menyampaikan bahwa Abraham taat kepada Tuhan dan membawa serta keluarganya ke tanah yang dijanjikan Tuhan. Pada dasarnya, Tuhanlah yang memimpin dia ke tanah Kanaan, tapi kadang kita lalai menyelidiki tindakan uman yang benar yang diperlukan untuk melangkah seperti Abraham.

Bayangkan bagaimana cara kita mengatakan kepada semua keluarga besar kita untuk pindah ke tempat yang kita sama sekali belum tahu? Tapi mereka semua taat dan membantu kita mengemasi semua barang dan berangkat. Lalu kadang mereka akan bertanya kemana mereka akan kita bawa. Satu-satunya jawaban yang bisa kita sampaikan adalah, “Aku tidak tahu.” Abraham tidak tahu kemana dia akan pergi, dia hanya merasa kalau Tuhan yang akan memimpinnya. Dan bahkan saat Abraham akan sampai di sana, Tuhan akan berkata, “Ke negeri yang akan kutunjukkan padamu.”

Dari Kotbah di Bukit yang disampaikan Yesus dalam Matius 6, Yesus mengatakan kepada kita untuk tidak kuatir akan urusan hidup kita.

“Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?” (Matius 6: 25)

“Aku tidak tahu’ adalah jawaban yang tepat. Seringkali itu adalah jawaban yang dibutuhkan oleh mereka yang hidup dengan iman. Kemana kamu pergi? Apa yang kamu lakukan setelah sampai di sana? Bagaimana kamu akan hidup? Bagaimana kamu akan membayar tagihanmu? Aku tidak tahu, aku tidak tahu! Aku tidak tahu! Tapi aku tahu, Tuhan tahu! Fakta bahwa Tuhan tahu, pada akhirnya adalah satu-satunya hal yang benar-benar penting. Waktu Dia memimpin, Dia menyediakan karena Dia adalah Bapa yang baik.

Kita suka berlagak punya segalanya dan tahu semua jawaban. Kita melakukannya karena merasa gak nyaman dan tampak konyol di depan orang-orang kalau mengaku tidak tahu jawabannya.

Berpura-pura tahu segala hal hanya akan merampok iman kita. Kita gak hidup pada keberuntungan. Kita hidup karena percaya kepada Tuhan. Gak masalah kalau kita gak tahu.

KKalau seseorang mengajukan pertanyaan sulit tentang iman dan bagaimana kehidupanmu berjalan, tataplah mata mereka dan katakan, “Aku tidak tahu, tapi Tuhan tahu dan itulah jawaban akhirku.”

Hak cipta John P. King, diterjemahkan dari Cbn.

Ikuti Kami