2 Korintus 4:6
Sebab
Allah berfirman: “Dari dalam gelap akan terbit terang!”, Ia juga yang akan
membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
Alkitab Setahun : Mazmur 47; Titus 1; Yesaya 47-48
"Tuhan nggak bisa menggunakan saya."
Pernah nggak sih kamu berpikir demikian?
Saya mengakui bahwa dalam perjalan Kristen saya awal-awal, saya
merasakan hal yang demikian. Tetapi sejak itu saya sudah belajar bahwa
pernyataan ini nggak cuma salah, tapi sebenarnya berdosa. Itu salah karena
Tuhan jelas berdaulat atas semua. Dia bisa menggunakan apa pun atau siapa pun
yang Dia pilih untuk mencapai tujuanNya yang indah. Dia bahkan bisa
melakukannya tanpa mengganggu kehendak bebas seseorang. Dia sekreatif itu!
Tetapi pernyataan itu juga berdosa karena sebuah alasan yang sederhana, karena itu sama saja meninggikan diri di atas Tuhan.
Apa yang bisa saya lakukan, apa yang nggak bisa saya lakukan. Ketika
kita memusatkan pikiran kita pada pelayanan kita kepada Tuhan, kita malah
menjauhkan pikiran dan ibadah kita dari pada Tuhan. Menjauhkan pikiran kita
dari siapakah Tuhan, pada seberapa banyak Dia mengasihi kita, dan apa yang
telah Dia lakukan untuk kita. Kelihatannya perbedaannya sangat halus, tapi itulah kebenaranNya. Semua orang melakukannya.
Tapi ada kabar baik! Bahwa selalu ada harapan bagi hati yang berduka, dan berkata "Tuhan nggak akan memakai hidup saya."
Saat kamu dan saya mengalihkan pandangan dari apa yang bisa dan
tidak bisa kita lakukan untuk Tuhan, dan sebagai gantinya pusatkan hati kita
kepada siapa Dia dan kasihNya untuk kita, maka hubungan kita denganNya akan bertumbuh.
Dan Tuhan kemudian akan membuka mata kita mengenai gimana Dia sudah bekerja dalam hidup kita. Ketika kita sudah siap, maka Dia akan mengundang kita untuk berpartisipasi dalam pekerjaanNya yang kudus.
Baru-baru ini, Tuhan mengingatkan saya akan sebuah kebenaran yang
sangat berharga ketika saya menerima sebuah pesan dari seorang teman. Teman
saya menjelaskan bahwa selama dua tahun terakhir ini, dia telah bicara dengan
tiga wanita muda di Kairo, Mesir. Sekali seminggu, dia bertemu dengan mereka di
Skype untuk membantu mereka belajar bicara bahasa Inggris. Ketika persahabatan
mereka mulai berkembang, para wanita itu mulai berbicara mengenai kepercayaan
mereka. Ketika teman saya mulai berbagi dengan para wanita tersebut mengenai
apa yang dia pelajari tentang Hagar dan Ismail dari bahan pendalaman Alkitab
berjudul, HAGAR: Rediscovering the God Who Sees Me, mereka memintanya untuk memberitahu lebih banyak soal itu.
Mereka ingin sekali mendengar kisah Hagar lebih banyak, karena Hagar
seperti mereka yaitu orang Mesir. Dan di Kitab mereka, Hagar tidak pernah
disebutkan dengan jelas, justru Alkitab menyebutkan banyak mengenai wanita tersebut dan bagaimana kasih Tuhan terhadapnya.
Teman saya hanya setia dengan kemampuan yang diberikan Tuhan
kepadanya. Terakhir ini, Tuhan mulai menggunakan situasi yang tampaknya biasa
untuk membuka pintu bagi Injil. Kemudian ketika waktunya tepat, teman saya
mulai membagikan imannya mengenai Kristus kepada teman-teman Mesirnya. Puji
Tuhan! Kasih Tuhan tersedia untuk mereka semua, inilah pesan yang harus diharapkan oleh dunia.
"Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang
Yunani. Karena, Allah yang satu ini adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi
semua orang yang berseru kepadaNya. Sebab barangsiapa yang berseru kepada nama
Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepadaNya, jika
mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia jika
mereka tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia jika tidak ada yang memberitakan-Nya?” (Roma 10:12-14)
Mari, kita sama-sama berdoa agar Tuhan membukakan hati wanita-wanita
Mesir yang berharga ini kepada kebenaranNya yang luarbiasa, sama seperti Tuhan
mencintai Hagar dan Ismail. Tuhan melihat dan mencintai setiap orang yang Dia ciptakan.
Dan saya berdoa, semoga kita semua masing-masing seperti teman saya,
dengan setia menyinarkan terang Tuhan di dalam kegelapan.
Bapa, semoga Engkau memberi kami hati yang terbuka dan membuka
pikiran kami untuk melihat Engkau bekerja dalam kehidupan kami dan dalam
kehidupan orang-orang di sekitar kami. Berilah kami keberanian, ya Tuhan untuk berbicara kebenaran untuk kemuliaanMu. Amin
Hak cipta © 2018 Shadia Hrichi, digunakan dengan izin.