Terjadi Karena Tuhan
Kalangan Sendiri

Terjadi Karena Tuhan

Budhi Marpaung Official Writer
      2474
Yesaya 26:12
Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang mengerjakannya bagi kami.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 37; 1 Timotius 1; Yesaya 25-26

Peristiwa kerusuhan yang terjadi di Jakarta pada tahun 1998 meninggalkan memori yang mendalam, khususnya bagi para korban saat itu. Api yang berkobar di berbagai penjuru ibukota dalam waktu yang hampir bersamaan tentu saja membuat keadaan kota saat itu sungguh mencekam. Namun, di balik peristiwa yang sangat mengerikan tersebut, ternyata Tuhan bekerja di dalam kehidupan anak-anakNya.

Salah seorang yang “ditangkap” Tuhan di saat kejadian itu adalah Budi (bukan nama sebenarnya). Sebelum kerusuhan 1998, ia adalah pengusaha bidang otomotif yang cukup sukses. Perusahaannya tidak pernah sepi dari order. Kesuksesan dalam finansial yang ia peroleh ketika itu membuatnya menjadi sombong. Ia tidak pernah beribadah atau pun bersaat teduh. Hari-harinya dipenuhi dengan rutinitas menjalankan usaha.

Sampai datanglah resesi ekonomi di Indonesia yang terjadi pada 1997 yang membuat perusahaannya mulai goyah. Namun, ketika itu terjadi, ia masih bisa menyelamatkan perusahaannya tersebut. Di saat keadaan yang sedang tidak stabil ini pun, ia masih belum mengingat Tuhan.  

Tak berapa lama kemudian, kerusuhan Mei 1998 muncul. Penjarahan terjadi dimana-mana. Pembakaran tempat-tempat usaha yang dianggap bukan milik pribumi terjadi di berbagai tempat. Perusahaan Budi tak luput dari hal itu. Tempat ia mendapatkan uang selama ini kini sudah habis dibakar “Si Jago Merah”. Melihat Jakarta masih jauh dari kondusif, ia pun akhirnya bersama dengan keluarga melarikan diri ke Singapura.

Dalam pengungsian sementaranya itu, Budi kembali kepada  Tuhan. Dengan dipenuhi pertobatan sungguh-sungguh, ia mengakui segala dosa dan pelanggaran yang diperbuatnya. Ia sadar bahwa selama ini, ia tidak mengandalkan Tuhan dan menjadi orang yang sombong. Ia mengakui bahwa semua yang ia dapatkan di bumi, asalnya dari DIA. Dan singkat cerita, ia menerima pengampunan dari-Nya.

Hal ini membawa perubahan drastis dalam kehidupan Budi. Setiap pagi dan malam, ia selalu membaca firman Tuhan. Bahkan dalam setiap pekerjaan yang ia lakukan, ia berdoa dahulu kepada Tuhan. Ia juga tak pernah lupa mengembalikan perpuluhan kepada Tuhan setiap bulannya.

Melalui kisah nyata Budi diatas kita diingatkan agar tidak menjadi orang yang sombong. Ingatlah, segala sesuatu yang kita nikmati dan dapatkan, semua itu merupakan hasil pekerjaan Tuhan di dalam hidup kita.

Jika semua apa yang kita raih dan miliki adalah karena pekerjaan Tuhan, maka tak ada seorangpun dari kita yang layak memegahkan diri sendiri.

Ikuti Kami