Stres
Kalangan Sendiri

Stres

Lestari99 Official Writer
      8299
Ibrani 4:15
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Bacaan Alkitab setahun : Mazmur 128; Yohanes 5; Yeremia 32-33

Krisis. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan perekonomian di Indonesia. Tingginya inflasi turut membuat kondisi bangsa ini semakin terpuruk, terutama bagi kalangan masyarakat marginal. Beberapa kali saya membaca berita di surat kabar tentang kisah orang-orang yang pada akhirnya bunuh diri karena stres maupun berakhir di penjara karena mencuri. Tekanan hidup yang semakin berat membuat banyak orang tidak dapat bertahan dan akhirnya memilih jalan pintas yang salah untuk mencoba keluar dari pergumulan.

Dalam dunia kerja, baik pengusaha maupun karyawan juga memiliki tekanan yang berbeda-beda. Hal ini membuat kata ‘stres' seolah menjadi makanan sehari-hari yang tidak terpisahkan bagi para kaum eksekutif. Dead line, target, kompetisi seakan menjadi cambuk yang membuat para profesional bekerja bagaikan budak uang. Tampaknya tidak ada hari tanpa stres, dan terkadang seorang belum dikatakan sudah bekerja maksimal bila tidak mengalami kesibukan dan tekanan.

Di tengah dunia yang tampak begitu penuh dengan tekanan ini, saya bersyukur bahwa ada satu pribadi yang mengajarkan bagaimana melakukan stress management dengan baik. Pribadi itu adalah Yesus sendiri.

Setiap kali mengingat Getsemani, saya selalu teringat betapa Yesus mengalami stres yang begitu besar. Pergumulan untuk mati menderita di kayu salib demi menanggung dosa dunia sehingga terpisah dari Bapa-Nya membuat Ia begitu ketakutan dan tertekan. Tapi Yesus berdoa kepada Bapa dan memperoleh kekuatan untuk terus melangkah maju dan menjadi pemenang atas tekanan yang ada.

Yesus mengerti pergumulan Anda.

Ikuti Kami