Amsal 1:7
Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
Bacaan setahun : Mazmur 123; Yudas 1; Yeremia 48-49
Di dalam Alkitab, kalimat ‘takut akan Tuhan’ diungkapkan secara bervariasi. Variasi kalimat ini dengan inti yang sama, disebutkan paling tidak tiga ratus kali. Dalam Perjanjian Lama, ada dua jenis orang yang takut akan Tuhan. Pertama, takut ya karena memiliki perasaan takut (1 Samuel 11:7, Yesaya 2:10). Kedua, sikap ini mengakui bahwa Tuhanlah sumber hikmat, pengetahuan, dan lainnya (Amsal 1:7, 10:27).
Orang yang memiliki sikap takut akan Tuhan yang kedua adalah mereka yang kagum dan hormat pada kuasa, keagungan, dan kekudusan Tuhan. Ini adalah sebuat ketakutan ‘kudus’ ketika kita melanggar kehendak-Nya dalam hidup kita. Jika seorang manusia memiliki sikap ini, maka ia bisa dikatakan berhikmat.
Salah satu contoh konkretnya adalah Yusuf. Dia memiliki sikap takut akan Tuhan, sehingga dia tidak mau diajak berzina oleh istri Potifar. Ini karena ia sadar bahwa hal tersebut salah dan Yusuf tidak mau berdosa terhadap Allah. Dari sinilah kita bisa melihat bagaimana sikap hidupnya yang berusaha untuk tidak bercacat, sampai akhirnya Tuhan mengangkat dia menjadi orang kedua di Mesir, setelah Firaun. Saat itulah hidupnya bisa menjadi berkat bagi banyak orang.
Apakah Anda sudah siap memiliki sikap seperti Yusuf yang takut akan Tuhan dan bersedia dididik oleh Allah untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi? Mari kita renungkan hal ini dan mulai menyerahkan hidup kepada rancangan-Nya yang ajaib.
Tuhan Yesus memberkati