1 Yohanes 1:7
“Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.”
Bacaan setahun : Mazmur 126; Yohanes 3; Yeremia 50-51
Surat Yohanes ditujukan kepada orang-orang percaya yang hidup sekitar tahun 80-90 masehi, suatu kurun waktu 40 tahun sejak kebangkitan Tuhan Yesus. Mereka hidup dalam pergumulan dan tantangan, terutama ancaman penganiayaan dan serangan pengajaran palsu. Beberapa orang juga mulai kembali ke hidup lama mereka. Mereka memang tetap melakukan ibadah dan hadir dalam persekutuan, namun kehidupan sebagian dari mereka tidak lagi menunjukkan kualitas sebagai murid Kristus. Dalam konteks inilah, Yohanes menulis suratnya untuk mengingatkan orang percaya agar kembali hidup dalam kebenaran.
Ayat 7 berkata, “Jika kita hidup dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang…”. Kata ganti Dia dalam ayat ini menunjuk kepada Tuhan Yesus. Dia ada dalam terang. Bahkan Dia adalah terang itu sendiri (1 Yoh 1:5; Yoh 1:4-9). Dalam terang tidak ada kegelapan. Tidak ada dosa. Ini memberi implikasi bahwa setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, mereka hidup (Inggris: walk = berjalan) dalam terang.
Ketika kita hidup dalam terang, maka relasi dengan sesama akan menjadi sebuah relasi yang saling mendukung, menguatkan, dan memberkati. Tidak ada dusta, iri hati, curiga, dan prasangka. “… maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain…”. Persekutuan dalam arti yang sebenarnya, yaitu relasi yang baik. Ada janji Tuhan, yaitu Dia akan menyucikan kita dari segala dosa kita oleh darah-Nya.
Sahabat, marilah kita mengambil keputusan untuk hidup dalam terang. Sebuah ketetapan hati untuk menanggalkan ‘manusia lama’. Saya percaya ketika kita berkomitmen untuk hidup benar, Tuhan akan mengirim orang-orang yang juga hidup dalam terang ke dalam circle atau pergaulan kita, dan menjadi support system dalam hidup kita, sehingga kita akan semakin menyenangkan hati Tuhan.