Matius 7:9-11 (TB)
“Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 137; Yohanes 14; 2 Tawarikh 36:22-23
Firman Tuhan di atas berbicara tentang hal pengabulan doa dimana Tuhan Yesus sedang mengajarkan bahwa Bapa di Sorga selalu tahu jeritan hati kita, tetapi Dia ingin kita mau mencari-Nya.
Matius 7:7-8 “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”
Ada 3 kata kerja muncul di ayat 7 yaitu: mintalah, carilah, dan ketuklah. Sebenarnya kata kerja inj merupakan suatu perintah yang harus dilakukan. Perintah ini merupakan bentuk present tense yang artinya, ini harus dilakukan secara terus-menerus.
Kita diperintahkan untuk terus-menerus meminta, mencari, dan mengetuk. Ini bukan hanya tentang ketekunan dalam berdoa, melainkan keharusan terus-menerus dalam berdoa. Berdoa merupakan cara kita menunjukkan bahwa kita membutuhkan kekuatan dari Allah, kita butuh Bapa kita di Sorga.
Ilustrasi yang diberikan oleh Tuhan Yesus tentang bapa dan anak di ayat 9-10 adalah untuk menekankan kebaikan Allah sebagai Bapa, bahwa sudah merupakan sikap dari seorang Bapa yang baik bahwa dia akan mengupayakan yang baik bagi anaknya.
Seorang ayah sepatutnya mengasihi, merawat, dan memberikan yang baik untuk anak-anaknya. Allah sangat mengasihi kita seperti kasih seorang Bapa kepada anaknya, sebelum kita mengatakan apa yang kita inginkan, Bapa kita di Sorga sudah mengetahuinya. Tapi mengapa Bapa ingin kita meminta?
Tuhan ingin kita yakin dan percaya pada kasih-Nya bahwa sebagai Bapa yang baik, Dia tidak akan memberikan yang jahat pada kita. Bahkan dengan tegas Dia mengumpamakan manusia sebagai contoh “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Itu sebabnya penting bagi kita untuk bertindak seolah tidak ada jalan, ketika sudah seperti tidak mampu lagi, atau ketika sudah tidak ada satupun yang bisa diandalkan maka ambillah keputusan datang kepada Bapa, kembali menguatkan hati dan berseru pada-Nya.
Di hari hari yang kian bertambah jahat ini, kita menghadapi masalah, dan saat kita merasa lemah, harusnya semua ini membuat kita sadar bahwa kita tidak harus menghadapi segalanya sendiri. Tanamkanlah di hati bahwa Bapa tahu apa yang saya alami dan ketika kita berseru serta berdoa, Bapa mendengar jerit hati kita.
Matius 7:8, “Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”
Tuhan Yesus memberkati.