Galatia 6:9
“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”
Bacaan setahun : Mazmur 136; Yohanes 13; Ratapan 4-5
Mengapa kita jangan jemu-jemu berbuat baik?
Alasan atau maksud orang ketika mereka berbuat baik mungkin berbeda-beda. Ada yang mau mengumpulkan amal sebanyak-banyaknya sehingga memperoleh ‘tiket’ ke surga, tapi ada juga yang berbuat baik karena ingin dikenal dan menjadi pengaruh. Ada juga orang yang melakukan kebaikan karena sebagai bentuk syukurnya kepada Tuhan yang sudah memberikan segala hal yang tidak dapat mereka peroleh dengan usaha apapun.
Berbuat baik yang dimaksud dalam Galatia 6:9 adalah berbuat baik dengan alasan ketiga yaitu bentuk ucapan syukur kita. Sebagai ilustrasi, A diberikan rumah impian secara cuma-cuma oleh Y. Sebagai bentuk ucapan syukur, si A membuat acara makan-makan di rumahnya dan mengundang teman, kerabat dan si Y.
Pertanyaannya, apakah ketika si A tidak mengadakan acara makan atau tidak mengundang Y, Y akan membatalkan pemberian rumah beserta sertifikatnya pada A? Tentu tidak, karena ia memberikannya tanpa syarat! Tetapi dapat dipastikan si A pasti berbuat baik sebagai ungkapan syukurnya, karena ia sadar ketika memperoleh sesuatu yang dengan usaha apapun tidak dapat ia peroleh.
Jangan jemu-jemu berbuat baik artinya jangan berhenti atau ragu berbuat baik. Karena seperti ilustrasi diatas, ketika kita berhenti berbuat baik sama artinya kita tidak lagi bersyukur atas kasih karunia Tuhan atas hidup kita. Berbuat baik juga harus dilakulan tanpa syarat! Ketika Ia baik, saya akan baik. Selagi kita masih hidup didunia ini dan kita tidak menjadi lemah (tua renta, sakit), janganlah jemu-jemu untuk menyatakan kasih Tuhan atas hidup kita.
Terimakasih, Tuhan Yesus memberkati!