Persembahkanlah Doamu Sebagai Dupa yang Harum Bagi Tuhan
Kalangan Sendiri

Persembahkanlah Doamu Sebagai Dupa yang Harum Bagi Tuhan

Lori Official Writer
      6937

Keluaran 40: 27

Ditempatkannyalah mezbah emas di dalam Kemah Pertemuan di depan tabir itu. Dibakarnyalah di atasnya ukupan dari wangi-wangian seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 23; 1 Korintus 14; Ayub 25-26

Pikirkan sejenak apakah wewangian yang suka kamu cium? Apakah itu kue panggang yang baru dimasak dalam oven atau irisan daging yang digoreng? Mungkin aroma kopi atau teh yang diseduh? Mungkin juga bau rumput yang baru dipotong atau bau anak anjing? Kita semua punya aroma kesukaan masing-masing bukan?

Pernahkah kamu mempertimbangkan kalau ada wangi yang menyenangkan hati Tuhan? Mari kita lihat tabernakel Perjanjian Lama dan perlengkapan di dalamnya untuk menemukan wangi yang menyenangkan hati Tuhan.

Di Keluaran 30 kita diberitahu tentang mezbah emas dan dupa yang akan dibakar di atasnya. Mezbah dupa ditaruh di dalam Bait Suci Allah, tepat di luar tabir yang memisahkan Bait Suci dari ruang Maha Kudus.

Di atas altar ini, Harun, sang imam, harus membakar dupa yang harum setiap hari sembari melakukan tugasnya. Bagian terakhir dari ayat 35 mengatakan bahwa dupa harus diasinkan, murni dan sakral. Dupa ini harus dianggap suci bagi Tuhan dan disediakan semata-mata untuk tujuan ini.

Kata Ibrani yang digunakan untuk parfum adalah qetoreth, yang bukan saja berarti dupa atau parfum tapi juga berarti asap bakaran yang manis.

Ruang Maha Kudus adalah tempat dimana Allah bertemu dengan imam besar yang mewakili bangsa Israel.

Jadi, kalau ruang Maha Kudus adalah tempat Allah berdiam di antara bangsa Israel, maka tabir yang memisahkan Bait Suci dan ruang maha kudus, pada dasarnya adalah pintu depan Allah, Altar persembahan, kemudian, menjadi pintu bel Tuhan bagi Musa dan Harun. Dupa yang menyala-nyala di atas mezbah memberikan aroma yang menyenangkan bagi Allah dan menandakan bahwa orang Israel mematuhi perintah Allah atas tabernakel.

Apa artinya semua ini bagi kita? Setiap bagian dari tabernakel Perjanjian Lama menunjukkan pribadi Yesus dan karya penebusan-Nya di kayu salib. Waktu Kristus mati di kayu salib, tabir di bait suci yang memisahkan antara Bait Suci dari ruang Maha Kudus terbelah dua, menandakan bahwa pintu depan Allah sekarang akan terbuka bagi semua orang yang mau menerima Kristus sebagai juruslamat pribadi mereka.

Dalam Wahyu 5: 8 disampaikan tentang pentingnya kemenyan. “Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.”

Dupa yang selalu dibakar oleh Harun di tabernakel Perjanjian Lama, menunjukkan doa-doa yang kita persembahkan kepada Tuhan. Doa kita, seperti dupa, harus diasinkan, dimurnikan, dan suci. Ini adalah korban bakaran yang manis dan menyenangkan hati Tuhan.

Doa kita harus selalu dipersembahkan dengan rasa hormat dan kekaguman kepada Tuhan. Doa kita juga harus murni dan datang dari dalam hati kita untuk tujuan menyenangkan Tuhan dan mengikuti perintah-Nya. Seringkali doa kita akan menjadi suatu pengorbanan, terutama saat didoakan sesuai dengan kehendak AAllah daripada kehendak kita sendiri.

Kata-kata Oswald Chambers tentang doa sangatlah menyentuh. Katanya, “Doa tidak cocok untuk pekerjaan yang lebih besar, doa adalah pekerjaan yang lebih besar.” Yesus mengetahui hal ini dan menunjukkan kepada kita ketergantungan mutlak-Nya pada doa berkali-kali selama hari-hari-Nya di bumi.

Lukas 5: 16 memberitahu kita bahwa, “Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.” Dia sendiri sering menarik diri ke padang gurun dan berdoa. Kisah tentang doa Yesus di taman Getsemani mengingatkan kita pentingnya doa bagi kehidupan Yesus. Dalam bagian ini kita menemukan Kristus tidak hanya berlutut dalam doa sebelum dikhianati dan disalibkan, tapi juga memberitahu Petrus, Yakobus dan Yohanes untuk berdoa supaya mereka tidak jatuh dalam pencobaan. Yesus tahu pentingnya doa dalam kehidupan anak-anak-Nya.

Doa-doa kita membantu untuk mewujudkan kehendak kita selaras dengan kehendak Bapa. Waktu doa-doa kita dipanjatkan dengan penuh kemuliaan kepada Kristus dan mencari kehendak Bapa, itu adalah dupa yang harum bagi Allah.


Hak cipta Leah Adams, digunakan dengan ijin Cbn.com

Ikuti Kami