Anti Krisis Identitas Dan Temukanlah Versi Terbaik Dalam Hidupmu
Kalangan Sendiri

Anti Krisis Identitas Dan Temukanlah Versi Terbaik Dalam Hidupmu

Inta Official Writer
      3103

Kisah Para Rasul 17:28

"Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 13; Wahyu 19; Ayub 1-2

Saya mengatakan kepada lima orang anak saya sejak kecil, bahwa mereka bebas untuk memilih mau besar jadi apa nantinya. Hari ini, kalau saya mengingat kembali masa itu, kok kedengarannya seperti saya sedang mencuri identitas anak-anak saya.

Padahal, saya selalu mencari cara agar bisa terbebas dari pencuri identitas. Saya tidak yakin kalau ada orang di luar sana yang mau menjadi seperti saya yang berani mengambil risiko semacam itu. Apa yang saya maksudkan, saya menikmati sebagaimana hidup saya sekarang ini.

Rasanya sulit buat saya membayangkan kalau di luar sana, ada banyak orang yang meributkan mau jadi seperti apa, enaknya rambut yang gimana, atau ada hal lain yang menjadikan mereka sebagai orang lain. Tanpa sadar, kita mengenali sesuatu yang telah merebut siapa kita itu. Kita telah bertemu dengan pencuri identitas tersebut.

Sampai hari ini, saya masih mencari tahu tentang berapa lama waktu yang saya habiskan untuk menjadi seperti saya yang sekarang ini. Kadang, saya juga mencari tahu kalau ada atau tidaknya di luar sana orang yang lebih baik dari saya.

Kemudian, saya menyadari kalau saya memang diciptakan begini. Bahkan, Tuhan dengan sengaja menciptakan saya begini. Identitas saya, tentang siapa saya, itu tidak bisa dicuri atau bisa diberikan kepada siapa pun. Sebab, identitas kita ada di dalam Kristus. Identitas kita sepenuhnya terbungkus di dalam Dia. Tepat seperti apa yang dikatakan oleh Paulus dalam Kisah Para Rasul di atas.

Sebagai keturunan Tuhan, kita adalah tentang siapa kita di dalam Dia. Kita dihargai sebagai anak-anak Tuhan yang paling dicintai.

1 Yohanes 3:1, "Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia."

Inilah kita yang sebenarnya.

Bukankah ini sungguh melegakan? Bahwa kita nggak perlu lagi khawatir tentang siapa yang akan mencuri identitas kita, baik itu cara kita minum kopi atau cara kita sisiran. Bahkan, kita juga nggak perlu khawatir soal orang lain yang bisa lebih baik dari kita. Sebab, Tuhan mengasihi kita. Ini saja cukup untuk mengembalikan kita kepada kembali kepada Tuhan.

2 Korintus 5:21, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”

Itulah siapa kita. Kita telah dibenarkan oleh Tuhan. Kita semua dikasihi. Kita semua memperoleh penebusan karena Kristus. Dan kita adalah milik Tuhan.

Ketika kita menyerahkan hidup kepada Kristus, maka kita juga adalah milik Tuhan. Kita dikasihi oleh Tuhan. Allah yang sama yang mengasihi Anda seperti anak-Nya bekerja di dalam Anda oleh Roh Kudus-Nya, memungkinkan kita untuk benar-benar menjadi apa yang diinginkan — sesuai dengan rencana yang sudah dimilikiNya sejak awal.

Hal yang paling penting adalah mengenai identitas kita di dalam Kristus. Di dalam Kristus, kita akan menjadi versi terbaik dalam hidup kita. Tinggalkan krisis identitas, apalagi sampai harus mencuri identitas dari orang lain.

“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.” (1 Petrus 2: 9-10)

Diadaptasi dari Unruffled: Thriving in Chaos, Bold Vision Books, Hak Cipta © 2019 Rhonda Rhea, digunakan dengan izin.

 

Ikuti Kami