Natal Bukanlah Gemerlap dan Pesta Yang Indah. Inilah Gambaran Natal Yang Sesungguhnya!
Kalangan Sendiri

Natal Bukanlah Gemerlap dan Pesta Yang Indah. Inilah Gambaran Natal Yang Sesungguhnya!

Naomii Simbolon Official Writer
      3732

Yohanes 3:16

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

 

 

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 14; Wahyu 20; Ayub 3-5

Bayangkan, gambaran sebuah villa kecil di bukit di atas Gatlinburg Tennesse sudah dipasang. Salju mulai bertebaran di tanah dan menutupi pepohonan. Membuatnya tampak seperti kaca. Api juga mulai menyala di perapian di sudut kiri ruangan. Dari dinding kaca yang besar terlihat pemandangan Main Street di Gatlinburg yang sangat spektakuler, dipenuhi dengan lampu dan dekorasi Natal yang begitu indah.

Semuanya itu dikelilingi oleh hutan dengan pohon kaca yang dengan sangat ajaib bersinar di bawah bulan purnama.

Pohon Natal di sisi kanan ruangan sepenuhnya dihiasi dengan taplak meja yang merah bagian bawahnya, seperti berharap agar kado-kado Natal  segera di pajang dan ini adalah pemandangan yang  indah ketika saya duduk di kursi empuk sambil menyeruput sari buah apel panas dari cangkir bertuliskan Happy Holidays kemudian membaca novel Natal terbaru dari penulis favorit saya.

Ngomongin bukunya, buku ini adalah bacaan yang sangat menyenangkan, ceritanya penuh dengan suasana Natal. Sementara ceritanya mengungkap tentang pasangan muda yang  terjebak dalam petualangan yang akhirnya mengubah hidup.

Awal yang baru, dimana mereka menemukan cinta dan harapan untuk masa depan, selama musim Natal.

Gambar yang sangat menghibur ya. Tapi gimana dengan Natal yang sebenarnya?

Ketika saya duduk membaca dan mendengarkan radio streaming yang sedang memutar lagu Natal, saya mendengar alunan akrab dari seorang seniman yang kemarin bernyanyi tentang cerita manusia salju, Natal putih, kereta luncur dan nenek yang mengalami kecelakaan dengan rusa.

Sekali lagi, saya bertanya-tanya...

"Ini adalah gambar yang menyenangkan dan menghibur. Tapi gimana dengan Natal yang sebenarnya?"

Kita mulai mendekorasi rumah kita, berpartisipai dalam tradisi Natal, tapi seringkali, kita malah terjebak dalam citra Natal saja.

Sebuah gambaran, meskipun menyenangkan tapi tampaknya nggak ada hubungannya dengan arti Natal yang sebenarnya.

Bayangkan, di sebuah gua yang digunakan sebagai kadang, pasangan muda melahirkan seorang bayi tanpa bantuan bidan ataupun dokter. Bahkan nggak ada tempat tidur untuk sang ibu berbaring padahal dia melahirkan lho.

Yang ada cuma tumpukan jerami yang kasar, dimana suaminya yang cemas kemudian buru-buru membuatnya menjadi tempat tidur darurat kemudian menutupinya dengan jubahnya, sementara sang istri meremas lengan dan meringis, "Cepat! Sudah mau keluar! Sudah mau keluar! Cepat!"

Kita semua tahu bahwa bau binatang di ada dikandang mewakili kondisi yang tidak sehat. Tapi, saat ini orang-orang di dunia merayakan Natal dengan kelap-kelip dan permen tongkat. Sedangkan pasangan orangtua muda yang putus asa ini hanya memiliki berkat Tuhan dan perlindungan-Nya  saat Putra Allah datang ke dunia.

Ini bukan gambar yang menyenangkan dan menghibur, tapi ini adalah Natal yang sebenarnya.

Dalam 1 Yohanes 4:9-10, Alkitab mengajar kita, "Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita."

Jadi, tahun ini, ketika kita menonton film-film Natal favorit kita, mendengarkan musik Natal favorit kita yang begitu indah dan menikmati semua perayaan yang merangkum citra Natal modern kita, ingatlah akan gua yang digunakan sebagai kandang itu, tempat perjuangan pasangan muda yang miskin dan melahirkan Putra Allah, Juruselamat umat manusia dalam situasi yang sangat sulit.

Ingatlah, gimana Allah Bapa membantu mereka dan ingatlah gambaran Natal yang sebenarnya.

Hak Cipta © 2019 Gene Markland, digunakan dengan izin.

 

 

Ikuti Kami