Bukan Mengutuk, Tapi Berdoa Bagi Para Pencuri Bayi Yesus
Kalangan Sendiri

Bukan Mengutuk, Tapi Berdoa Bagi Para Pencuri Bayi Yesus

Lori Official Writer
      3511

Kisah Para Rasul 5: 41

Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 18; Ibrani 12; Ayub 13-14

Beberapa hari yang lalu aku lagi berjalan di trotoar batu bata kami yang di atasnya dihiasi lampu Natal putih yang digantung di pohon-pohon dan rumah kami. Aku melihat pemandangan kelahiran kami yang terang benderang: Ada Maria dan Yusuf sedang bersama orang-orang majus, gembala, dan bintang-bintang benderang. Mereka memandang ke arah bayi Yesus yang sudah hilang. Di tempat dia berbaring, gak ada apa-apa. Aku memandang ke sekeliling halaman depan dan rumah-rumah tetangga kami tapi gak berhasil.

Siapa yang akan melakukan hal seperti itu? Orang macam apa yang mencuri bayi Yesus dari palungan? Apakah seorang remaja punk? Apakah seseorang yang tidak suka dengan kami? Atau seorang ateis atau orang lain yang membenci Yesus? Kemungkinan besar adalah yang terakhir.

Aku merasa kalau kami dianiaya karena mengasihi Yesus. Gak diragukan lagi, ini adalah contoh penderitaan yang sangat kecil karena rangkaian kelahiran Yesus dirusak seminggu sebelum Natal. Tapi aku sedih dan begitu juga Kristi dan anak-anak kami. Hati kamu terluka karena ada seseorang di lingkungan tempat tinggal kamu yang menganiaya Yesus yang kamu sembah.

Kami gak sendirian,. Banyak gereja, organisasi dan seseorang di luar sana yang patung Yesusnya juga dicuri. Beberapa diantaranya sudah mengeluarkan tanda-tanda yang mengatakan hal seperti, “Yesus sudah dicuri sejak Natal.” Aku memikirkan bagaimana kita harus meresponi. Mungkin kita bisa membeli bayi pengganti Yesus dan meletakkannya di tempat yang lebih aman seperti di atas atap kami. Atau kami bisa membeli selusin patung bayi Yesus dan memasangnya dengan tanda, “Bebaskan bayi Yesus siapapun yang mengambilnya!” Tapi ide-ide ini gak akan membantu situasi kami di Natal ini.

Jadi kami berdoa. Aku pun teringat kalau sebelumnya di hari itu aku membaca Alkitab dibagian Petrus dan para rasul dicambuk karena memberi tahukan orang-orang tentang Yesus, tapi mereka pergi dari Dewan Tinggi dengan gembira karena mereka diberi kehormatan untuk dihina karena tidak dihargai karena nama-Nya” (Kisah Para Rasul 5: 41). Jadi, aku berdoa supaya Tuhan membantuku bersukacita saat aku dihina karena Yesus. Lagi pula, alasanku membeli kado Natal yang sebenarnya adalah untuk berbagi makna Natal kepada orang-orang yang berkunjung ke rumah kami.

Terlintas dibenakku kalau itu arahan dari Roh Kudus, yaitu untuk mengeluarkan tanda kecil tepat di tengah-tengah kelahiran Yesus. Seperti, “Yesus telah bangkit dan telah hidup di hati orang-orang yang percaya kepada-Nya.” Jadi itulah yang kami lakukan. Mungkin pesan positif ini membuat adegan kelahiran Yesus menjadi saksi yang lebih baik bukan?

Di hari berikutnya aku memberitahu seorang teman tentang apa yang terjadi, dia berempati kepadaku dan berkata, “Aku pasti akan sangat marah! Kamu diperlakukan tidak baik! Mari kita berdoa, “Tuhan, Engkau bisa menangkap pencuri ini! Menghukumnya dengan rasa bersalah dan membuatnya menderita. Buat dia Tuhan menjadi baik!” Jawabku, “Aku bisa berdoa seperti itu kalau aku marah dan mau. Aku tahu ada saat-saat ketika Daud berdoa seperti itu di dalam kitab Mazmur. Tapi ini bukan tentang aku dan kelahiranku. Ini tentang Yesus yang dianiaya! Yang ingin aku doakan adalah supaya TTuhan memakai situasi ini sebagai kesaksian untuk orang lain.”

Tuhan itu mengampuni dan berbaik hati kepada kita walaupun kita gak pantas menerimanya. Dia mengasihi kita dan memberkati kita bahkan saat kita sudah menyinggung perasaannya. Menghargai belas kasihan dan berkat Allah memperkuat kita untuk mempraktikkan ajaran Yesus.

“Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” (Lukas 6: 27-28)

Mari ambil waktu untuk berdoa sebelum mengakhiri renungan ini.

Ya Tuhan, hati kami penuh dengan sukacita bahwa Natal akan tiba! Kami bahagia bisa merayakan kelahiran Kristus di bumi. Kami berdoa untuk para pencuri yang mencuri bayi Yesus dari palungan. Kami mengampuni mereka. Tunjukkanlah kepada mereka bahwa mereka tidak bisa mencuri Yesus! Bahwa berkatMu diberikan secara cuma-cuma. Bahwa Engkau hidup di hati semua orang yang mempercayaiMu. Dan bahwa Engkau juga ingin hidup dalam hati mereka, bahkan dengan melihat lelucon mereka yang penuh kebencian. Tuhan, kami meminta Engkau memakai peristiwa ini untuk menaruh perhatian banyak orang kepada Kristus di hari Natal ini. Dalam nama Yesu kami berdoa. Amin.


Digunakan dengan ijin dari Christian Soul Care Devotion

Ikuti Kami