Seperti Seorang Ibu Bangga Atas Karya Anaknya, Tuhanpun Selalu Bangga Atas Hasil Kerjamu!
Kalangan Sendiri

Seperti Seorang Ibu Bangga Atas Karya Anaknya, Tuhanpun Selalu Bangga Atas Hasil Kerjamu!

Lori Official Writer
      2395

Roma 16: 19

Kabar tentang ketaatanmu telah terdengar oleh semua orang. Sebab itu aku bersukacita tentang kamu. Tetapi aku ingin supaya kamu bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat.


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 55; Markus 5; Yesaya 63-64

Saat putriku balita, dia biasa menggambar dirinya dengan cara yang sangat sederhana. Aku ingat cara dia mengambil krayon ungu dari kotak Crayola dengan begitu hati-htai dan menggenggamnya erat-erat di antara jemarinya yang pucat. Dia melakukan yang terbaik untuk menjaga mereka tetap stabil.

Dulu, aku juga suka sekali duduk dan menonton orat-oretnya di karpet ruang tamu, kuku kainya yang merah muda menendang seolah-olah diisi dengan energi artistik yang harus dilepaskan.

Aku tak akan pernah lupa dengan gambar pertama yang dia buat. Gambar itu dipajang di depan kulkas kami sampai hari ini. Kepalanya yang diukir dengan krayon berukuran besar dan kedua kakinya yang kecil panjang. Walaupun jelas bukan Monet, bagiku nilai gambar itu sama saja.

Dia bekerja sangat keras untuk menciptakan sesuatu dan itu adalah yang terbaik, sebuah karya seni terbaik yang pernah aku lihat.

Tahun-tahun berlalu, setelah tangannya mulai terlatih memegang krayon dengan baik. Aku menunjukkan bagaimana cara menggunakan warna karyon yang berbeda untuk menangkap esensi rambutnya yang coklat keemasan dan bibirnya yang merah muda.

Kalau kamu melihat gambar itu, kamu akan melihat gambar kedua itu. Tak ada perbedaan mencolok dari keduanya karena dia masihmenggambar kepala dengan ukuran besar dan sama sekali tak menyisakan bagian leher. Tapi karena aku adalah ibunya, perubahan kecil itu sangat jelas terlihat. Aku menghargai setiap proses perbaikan paling kecil yang dia lakukan.

Pastinya gambar itu perlu perbaikan. Tapi harus melakukannya sedikit demi sedikit sampai suatu hari kaki-kaki kecil kurus itu akan tergambar dengan sempurna.

Bukankah ini sangat mirip dengan Bapa Surgawi kita? Dia menyaksikan dengan bangga saat kita menulis dengan krayon ungu kita, mengajari kita sedikit demi sedikit cara mengeluarkan semua warna kita. Dia menunjukkan bagaimana kita bisa meningkatkan keahlian menggambar kita, tapi tak pernah melewatkan kesempatan untuk merayakan siapa dir kita saat ini bersama dengan sedikit perubahan yang kita buat untuk menjadi lebih baik.

Bagaimanapun, Dia tetap berjanji untuk membawa kita masuk ke dalam kasih-Nya yang kekal (Yeremia 31: 3).

Sementara perubahan batin yang kita buat di dalam potret diri kita sendiri mungkin tak diperhatikan oleh dunia. Tapi Tuhan sendiri akan memperlihatkannya dengan bangga.

“Anna adalah seniman pemula yang luar biasa, Musa. Lihat berapa baik yang dia lakukan!” Atau Dia akan berkata, “Hei, Nuh. Kemari sebentar. Lihat betapa lurusnya Anna menarik lengannya akhir-akhr ini. Luar biasa, ya?”

Waktu kita tumbuh, berubah dan bekerja keras untuk menciptakan sesuatu, Tuhan memperhatikan setiap yang kita lakukan. Kalau kamu ragu dengan siapa dirimu, bahkan di saat-saat yang tak berubah, mintalah Tuhan untuk menunjukkan apa yang Dia punya untukmu. Kamu akan menemukan ada banyak warna di sana, pakailah itu.


Hak cipta Brooke Keith, digunakan dengan ijin.

Ikuti Kami