Ibrani 13:6
Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan
adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia
terhadap aku?"
Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 35; 2 Tesalonika 2; Yesaya
23-24
Ada banyak tokoh pahlawan super yang kita kenal baik yang
kita tahu dari komik, acara televisi, film, novel dan bahkan Alkitab yang memiliki seorang sahabat
karib. Beberapa yang bisa kita sebut adalah: Sherlock Holmes dan Dr. Watson,
Batman dan Robin, The Lone Ranger dan Tonto, Han Solo dan Chewbacca, Don
Quixote dan Sancho Panza, Andy Griffith dan Barney Fife, Kapten Kirk dan Spock,
Robinson Crusoe dan Friday, Robin Hood dan Little John, Shrek dan Donkey, Musa dan
Harun, Paulus dan Silas.
Tampaknya hampir setiap pahlawan memiliki sahabat karib yang memberikan kelucuan, tetapi juga menawarkan persahabatan dan bantuan yang serius di sepanjang cerita. Ini adalah teknik klasik dalam sastra dan drama, di mana para tokoh pendukung memainkan peran penting. Mereka membantu karakter utama mencapai tujuannya dan menyelesaikan misinya. Mereka menawarkan persahabatan dan memberikan wawasan.
Biasanya, mereka mengerjakan tugas yang berada di bawah
martabat seorang pahlawan. Terkadang mereka melayani sebagai sosok pribadi yang
kontras. Tokoh pendukung mungkin orang biasa atau orang yang canggung,
memungkinkan audiens kepada sosok yang mereka kenal. Biasanya, sahabat karib
itu tidak cerdas, tetapi membantu sang bintang menghasilkan ide-ide cemerlang.
Selalu, tokoh pendukung itu kurang penting.
Banyak orang menganggap seorang penolong sebagai seseorang yang kurang penting, kurang terampil, atau kurang mampu daripada orang yang benar-benar penting. Dalam budaya kita, penolong dianggap berstatus rendah, buruh atau bawahan. Kita menyebut mereka sebagai penghubung.
Kita bahkan
berbicara tentang pekerja yang disewa - orang-orang yang melakukan tugas-tugas
yang orang-orang penting tidak ingin lakukan atau tidak punya waktu untuk
melakukannya. Kata-kata seperti asisten, pegawai tambahan, anak magang, perwakilan,
dan tokoh pendukung akan muncul di pikiran kita.
Namun, itu bukan konsep seorang penolong yang alkitabiah.
Kata Ibrani untuk penolong dalam Perjanjian Lama adalah ezer, dan berasal dari
kata kerja yang berarti menyelamatkan, membebaskan, atau membantu. Setiap kali
digunakan untuk manusia, ia berbicara tentang seseorang yang lebih besar, lebih
kuat, lebih kuat, lebih pintar, atau lebih kaya yang menjangkau orang yang
lemah atau membutuhkan.
Paling sering, kata itu merujuk pada Tuhan sendiri. Pemazmur
menulis,
"Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang
menopang aku." (Mazmur 54: 6), dan
"Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan,
sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." (Mazmur 46: 2).
Jadi kesimpulannnya adalah membantu orang adalah pekerjaan
Tuhan. Dia selalu siap, mau, dan dapat membantu kita di saat kita membutuhkan. Tidak heran Ibrani 4:16 mendorong kita untuk melakukan hal ini:
"Sebab itu
marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya
kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan
kita pada waktunya.”
Apakah kamu saat ini sedang memerlukan bantuan? Apakah kamu
sedang dalam pergumulan hidup saat ini? Pernahkah kamu merasa ingin berhenti
atau menyerah? Biarkan saya memberkan dorongan semangat untukmu, hendaknya kamu
datang kembali kepada Tuhan dan masuk ke hadirat-Nya dengan percaya diri.
Disana kamu akan menemukan bantuan yang kamu butuhkan itu. Sebab itulah yang
Tuhan lakukan. Itulah hakekat dirinya, seorang penolong.
Hak Cipta © 2019 Paul Linzey, digunakan dengan izin.
Baca juga :
Ternyata 5 Alasan Yang Bikin Anak Muda Takut Berinvestasi, Nomor 2 Paling Sering Terjadi!