Hosea 4: 6
Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah..
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 21; Matius 21; Kejadian 41-42
Waktu aku
masih kecil, aku punya banyak film favorit. Salah satu yang paling aku sukai
adalah Disney Classic, The Fox, dan The Hound. Aku suka kisah persahabatan Tod
dan Copper kecil yang menemukan kalau mereka harusnya adalah musuh. Setelah
dewasa, dan terutama setelah jadi Kristen, beberapa adegan di dalam film ini memunculkan kembali ingatanku soal ilustrasi dari kebenaran di kehidupan nyata.
Salah
satunya adalah saat burung hantu ‘Big Mama’ mengingatkan Tod untuk berteman
dengan anjing pemburu. Rubah pernah bertemu dengan pemburu itu, tapi untuk
kedua kalinya dia mau mengambil risiko untuk bermain dengan Copper. Tapi kali ini, pertemuan itu adalah kesalahan besar.
Big Mama
memarahi Tod dan berkata, “Apakah kamu tak belajar apa-apa? Baik pendidikan
atau penyisihan! Kalau kamu si rubah licik dan anjing itu bodoh, kenapa si
rubah yang malah melarikan diri? ‘Karena dia dia punya pemburu…dan pemburu itu mengambil pistol…KABAM! Penyisihan! Kurang pendidikan!”
Dalam 2
Korintus 2: 11, Paulus menyampaikan hal ini kepada jemaat Korintus. “…supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.”
Ketidaktahuan
bukanlah kebodohan. Itu disebut kurang berpengetahuan atau kurang pendidikan. Sama
seperti Big Mama mencoba menjelaskan kepada rubah kalau pemburu dan anjingnya
bukan teman. Paulus mengatakan kepada kita kalau dosa mungkin menyenangkan untuk
satu musim, tapi si iblis adalah pemburu dan pemburu itu punya senjata, jadi jangan bodoh!
“Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah..” (Hosea 4: 6)
Kenapa umat
Allah dihancurkan? Karena mereka bodoh (kurang berpengetahuan) tentang senjata si iblis.
Dunia
membuat dosa terlihat menyenangkan dan menarik. Tapi anak anjing itu tumbuh menjadi anjing besar dan anjing itu dilatih untuk menggigit dan membunuh!
“Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan
dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.” (2 Korintus 11: 3)
Dalam
suratnya Paulus juga kuatir dengan perilaku jemaat Korintus. Dia tidak ingin jemaat
dengan mudah menerima pengajaran tentang Yesus melebihi dari apa yang sudah
disampaikan oleh Paulus. Mereka harus memiliki pendidikan soal perlengkapan
senjata si iblis. Meskipun senjata si iblis sama sekali tak akan melukai kita karena si pemburu hanya berdiri menunggu dengan pistolnya.
Alkitab berkata,
si iblis sendiri menyamar menyerupai malaikat terang (2 Korintus 11: 14). Dia hanya
berpura-pura menipu umat Allah. Semakin banyak batas antara benar dan salah membuat jemaat gereja dan orang-orang Kristen bingung dan membuat situasinya menjadi kacau.
Kenapa? Pendidikan
atau penyisihan! Kalau kamu dan aku tak tahu perangkat si iblis, kamu akan
dimanfaatkan. Dan karena ketidaktahuan kita, kita akan dihancurkan. Jadi, saat Big Mama berkata, “Apakah kamu tidak belajar sesuatu?”
Tod harus
tumbuh dewasa dan melepaskan sikap kekanak-kanakannya, sama seperti kita.
Kedewasaan rohani tidak didasarkan pada seberapa lama kamu diselamatkan, tapi
oleh penerapan firman Tuhan. Ketaatn kita pada perintah Tuhan adalah pelindung
kita dari serangan pemburu, yang satu-satunya keinginannya adalah ‘untuk
mencuri, membunuh dan membinasakan’ (Yohanes 10: 10).
Jadi ingatlah kalau kita dikirim sebagai domba ke tengah-tengah serigala dan harus selalu lebih bijaksana daripada pemburu. Maksudnya, sama bijaknya dengan ular (Matius 10: 16).
Firman Tuhan adalah sumber pengetahuan kekal yang membawa
kita mampu melawan siasat si iblis
Hak cipta Daphne
Delay, digunakan dengan ijin.