Efesus 1:7-8
Sebab di dalam
Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut
kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
Bacaan
Alkitab Setahun Mazmur 99; Lukas 11;
Yosua 9-10
Yolanda adalah seorang
ibu yang memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan, dia melayani keluarganya
dengan penuh kasih dan bimbingan Tuhan. Imannya memampukan dia melewati
berbagai pencobaan, tetapi tidak ada yang membuatnya siap menghadapi kejadian
mengenaskan ini.
Suatu hari seorang
anak muda pulang dari pesta kampus dan membuat kuputusan yang mengubah
kehidupan Yolanda sepenuhnya. Dia mengalami kecelakaan di jalan. Sebuah mobil
muncul di depan mobil pria muda itu dan dia menabrak bagian depannya;
menyebabkan kecelakaan yang mematikan. Dua anak Yolanda ada di mobil yang
ditabrak anak muda itu. Keduanya tewas saat itu juga.
Pengadilan dilakukan
dan hukuman diberikan kepada anak muda itu. Tetapi, anak muda yang bersalah itu
mendapatkan kelonggaran dan setelah lima tahun penjara, ia mendapatkan hukuman
percobaan.
Setelah lima tahun
dalam kesedihan, Yolanda mendapatkan telephone dari pengacaranya. Sebuah
pertemuan diatur untuk Yolanda bertemu dengan pria muda itu, agar pria itu bisa
meminta maaf atas perbuatannya.
Mereka berdua bertemu
di ruangan khusus, saling berhadapan di antara meja sedangkan pengacara dan
staf penjara memperhatikan. Pria muda itu bicara. Kepalanya tertunduk
menghindari memandang Yolanda. Dia
berusaha membuat pembelaan. Dia mengatakan bahwa putranyalah yang salah karena
berada di depan mobilnya. Dia membuat berbagai alasan yang tidak masuk akal,
menyalahkan putra Yolanda yang berada di tempat dan waktu yang tidak tepat, dan
dia tidak meminta maaf.
Para pengacara,
petugas yang merekam dari pengadilan, dan semua orang di ruangan itu terdiam,
menunggu respon Yolanda. Setelah lima tahun menderita, dia kini duduk di depan
sumber rasa sakitnya, dan hatinya berseru kepada Tuhan. Seperti
sebelum-sebelumnya, Tuhan Yesus berbicara dengan lembut kepadanya dan
memberinya tuntunan.
“Yoladan,” kata Yesus,
“Anak itu tersesat. Dia membutuhkan Aku. Dia tidak punya siapa-siapa di sini. Keluarganya
meninggalkan dia sendirian. Dia butuh Aku.”
“Tettapi Tuhan,” dia
bertanya, “Apa yang aku lakukan?”
“Putriku, Aku
memilikimu. Aku selalu ada untukmu, dan Aku tidak akan pernah meninggalkanmu.
Tetapi Dia butuh Aku. Dia tidak memiliki apapun, tidak seorangpun. Ampunilah
dia Yolanda, ampuni dia.”
Sebuah ayat terdengar
di telinganya. “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah
hati." (Lukas 6:36).
Dia bertanya pada
dirinya sendiri. “Bagaimana aku bisa mengampuni dia? Bagaimana bisa? Tetapi aku
tahu bahwa Yesus sudah mengampuni aku.”
Setelah berefleksi
sejenak, Yolanda menarik nafas panjang dan memecah keheningan di ruangan itu.
Dia menatap mata anak muda itu, yang masih tertunduk, dan berkata, “Aku
mengasihimu dengan kasih Tuhan. Aku mengampunimu!”
Semua orang memandang
Yolanda. Terkejut dan tertegun, mereka tidak percaya dengan apa yang mereka
dengar. Pelan-pelan anak muda itu mengangkat kepalanya dan untuk pertama
kalinya tatapan mata yang sama-sama penuh penderitaan itu bertemu. Dia bingung
dan wajah yang linlung tampak di mukanya, dia tidak mengerti apa yang terjadi.
Dengan kelembutan yang
hanya bisa datang dari Tuhan Yesus, Yolanda berdiri, membuka tangannya dan
berkata, “Aku mengampunimu!”
Melihat itu, anak muda
itu langsung melompat melewati meja dan memeluk Yolanda. Dia membenamkan
kepalanya dalam pelukan Yolanda dengan penuh air mata dan suara tangisan
terdengar. Yolanda memeluknya seperti anaknya sendiri. Menjadi ibu baginya,
sambil mengelus kepalanya dengan lembuh dan berkata, “Tidak apa-apa sayang.
Tidak apa-apa sayang.” Anak muda itupun terus menangis tak terkendali.
Lalu Yolanda berdoa, “Yesus,
ambilah pengurapan pelayanan yang ada atas putra-putraku dan curahkanlah
kepadanya. Beri dia pengurapan ganda! Dia masuk kesini sebagai Saulus, ijinkan
dia keluar sebagai Paulus!”
Sambil dia berdoa,
kaki pemuda ini lemas. Namun Yolanda tetap memeluknya erat dengan kasih ibu
yang penuh pengampunan. Tidak ada mata yang tidak basah melihat bagaimana kasih
Tuhan dinyatakan di ruangan itu, sebuah tindakan pengampunan yang luar biasa.
Pada akhirnya baik Yolanda maupun pemuda itu bebas untuk melanjutkan
kehidupannya.
Tuhan kita yang adalah
kasih, menunjukkan pengampunan-Nya saat dia menyerahkan Putra-Nya yang tunggal
bagi kita. Melalui Kristus, kita menerima pengampunan yang hebat dari Tuhan
yang membebaskan kita dari dosa dan rasa malu. Yesus berkata: "Ya Bapa,
ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas
23:34).
Karena Yesus, kita
juga bisa mengangkat kepala kita, berjalan dalam kasih Tuhan, dan mengalami
pelukan yang penuh kasih dari tangan Tuhan yang penuh pengampunan itu.
Copyright © Gene Markland. Digunakan dengan izin.