"lalu berkata kepadaNya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diriMu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikatNya dan mereka akan menantang Engkau di atas tangannya, supaya kakiMu jangan terantuk pada batu."
Matius 4:6
Bacaan dalam setahun: Mazmur 30; Kisah Para Rasul 2; Keluaran 9-10
Saat saya hendak pergi ke gereja pagi itu, saya memikirkan kehidupan saya baik secara rohani maupun jasmani. Saya merasa bahwa Roh Kudus sedang berbicara mengenai sesuatu kepada saya. Saya pikir Roh Kudus saya akan memberikan nubuat tersebut saat saya ada dalam gereja, bukan saat perjalanan ke gereja. Tapi kalau dipikir kembali, Tuhan memang memberikan jawaban tanpa bisa kita tebak.
Saya merasa kalau pelayanan yang sedang saya jalani saat ini tidak efektif. Saya sangat ingin memberi dampak pada dunia mengenai kabar baik dari Tuhan. Jadi saat meninggal nanti, orang-orang bisa melihat pekerjaan Tuhan yang luar biasa dalam kehidupan saya.
Saat itu juga, saya merasa kalau Tuhan sedang berbicara kepada saya. Dalam perjalanan ke gereja, di dalam mobil hitam tua, Ia memberikan solusi untuk pergumulan saya tersebut. Dia berkata sangat jelas, "kamu tahu kan, kalau kata-kata tidak dapat menakuti iblis. Iblis bahkan tidak takut dengan firman Tuhan. Namun saat firmanKu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, itu lah yang membuat iblis takut."
Saat itu saya tidak mengerti. Saya bertanya, "maksudnya apa, Tuhan? Kenapa iblis tidak takut dengan perkataanMu? Kemudian Ia mengingatkan saya kepada sebuah ayat dalam Alkitab, Matius 4:6. Iblis mendorong Yesus untuk menjatuhkan dirinya dari ketinggian.
Tuhan juga pernah berpesan untuk Israel melalui Yosua dalam Yosua 1:8, "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."
Selanjutnya, Yesus berkata dalam Yohanes 14:15, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu."
Sekarang, Tuhan sedang memperbaharui panggilanNya ke gereja. Jika kita menjadi seorang pengantin yang murni dan bersih seperti apa yang Ia inginkan, kita harus membiarkan firman Tuhan mengambil alih dalam kehidupan kita. Rajin ke gereja, menyembah Tuhan bahkan hafal Alkitab tidak akan ada artinya jika kita tidak menggenapi perkataan dalam Alkitab.
Ada beberapa proses reaksi yang bisa kita ambil dari firman Tuhan. Pertama, kita harus menerimanya. Hal ini harus dipastikan kalau kita meminta tuntunan Roh Kudus dalam membaca setiap kata yang ada dalam Alkitab.
Kedua, kita harus mencerminkannya. Hal ini terjadi dalam pikiran kita. Terakhir adalah respon atau tindakan terhadap firman Tuhan tersebut. Ini terjadi dalam kedagingan kita, dalam tindakan secara fisik. Jika kita tidak pernah bangun dan pergi (seperti apa yang diperintahkan oleh Tuhan), kita akan mencerminkan seorang murid yang taat, namun menolak akan kuasanya.
Wahyu 12:11, "Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut." Ingatlah kalau darah kita telah ditebus oleh Yesus di kayu salib. Kemudian, kesaksian setiap pribadi akan kembali lagi kepada diri kita masing-masing. Kesaksian perubahan hidup kita adalah bukti kalau firman Tuhan ini hidup dalam setiap pribadi yang mengenal Yesus.
Ingatlah kalau iblis tidak takut dengan ayat yang kita hafal. Bahkan seiring dengan waktu kata-kata itu akan kita lupakan. Namun, jika kita sudah mendengar panggilan Tuhan dalam kehidupan, maka ini adalah cara Tuhan untuk mengubahkan hidup kita. Mungkin suatu saat nanti akan ada orang yang menuliskan kisah perjalanan hidup kita. Namun satu hal, pastikan kalau nama kita sudah tertera dalam Kitab Kehidupan Anak Domba.