Roma 8: 28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam
segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,
yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu27[/kitab]; [kitab]Matiu27[/kitab]; [kitab]Kelua3-4[/kitab]
Hari ini,
aku memutuskan untuk melawan keputusasaan karena aku sadar aku berfokus pada
dirimu dan bukan Tuhan. Aku melihat keadaan dan bukan Dia. Tapi kemudian aku melayangkan
pandanganmu kepada Dia, dan seiring waktu semua perasaan putus asa itu pun hilang.
Fokus pada
kondisi seringkali membuat kita jatuh dalam masalah. Waktu kita menatap keadaan yang ada di sekitar, kita mudah sekali berpikir : Ah, ini buruk. Ini kacau. Ini pasti nggak mungkin bisa diselesaikan.
Kita mudah terjebak
dalam perangkap pemikiran seperti ini: Aku
toh nggak melihat Tuhan bekerja menyelesaikan masalah ini. Atau kita langsung mempertanyakan kenapa Tuhan membiarkan masalah ini terjadi.
Saat keputusasaan muncul, apa sih yang seharusnya kita lakukan?
Sikap yang harusnya
kita miliki adalah bersyukur kalau Tuhan bisa bekerja dalam segala situasi! Nggak
ada yang terlalu besar atau terlalu berat bagi Dia, dan kita nggak harus menghadapi situasi sulit itu sendirian.
Berapa sering
sih kita memandang kondisi kita dengan cara pandang manusiawi dan bukan pada yang
ilahi atau supranatural dimana Tuhan bisa bekerja dengan cara yang benar, yang bahkan
nggak pernah kita bayangkan! Kalau kita hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri,
maka kita pasti akan berkecil hati. Tapi saat kita memandang kepada Tuhan, hati
kita akan dipenuhi dengan harapan dan kekaguman karena kita tahu Dia sanggup melakukan hal-hal besar dan dahsyat.
Kisah Yusuf
adalah salah satu contoh terbesar yang ditulis dalam Alkitab. Seperti yang kita
tahu, saudara laki-laki Yusuf merencanakan untuk membunuh dia. Tapi alih-alih membunuhnya,
mereka memasukkan dia ke dalam sumur dan memutuskan untuk menjualnya ke pedagang.
Kita tahukan akhir ceritanya, dia akhirnya dipenjara selama bertahun-tahun.
Nah, itu adalah rangkaian panjang kondisi sulit yang dihadapi Yusuf! Tapi, kalau
kita membaca keseluruhan cerita dari Kejadian 37-50, kita akan berulang kali melihat kemurahan Tuhan kepada Yusuf dalam melewati serangkaian masa sulit itu.
Tuhan membebaskan
Yusuf dari penjara dan mendorongnya ke posisi kedua dalam kekuasaan di tanah Mesir.
Atas tuntunan Tuhan, Yusuf bisa menyelamatkan bangsa Mesir dari peristiwa kelaparan.
Dia akhirnya bersatu kembali dengan keluarganya, dan di situlah kita melihat aspek
paling indah dari keseluruhan cerita. Uniknya, Yusuf justru memaafkan perbuatan
saudara-saudaranya. Ayat yang paling berkesan dan sering diulang dari
keseluruhan bagian ini adalah pernyataan Yusuf kepada saudara-saudaranya terdapat
dalam Kejadian 50: 20, “Memang kamu telah
mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya
untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”
Kisah
Yusuf, seperti juga kisah-kisah lain di Alkitab, menunjukkan kepada kita kalau
Tuhan selalu bekerja dalam segala hal yang belum pernah kita saksikan. Tuhan terus bekerja dalam dan melalui kondisi buruk..Dia akan selalu melakukannya.
Jadi, palingkanlah
pandanganmu yang selalu berfokus pada kondisi di sekitarmu dan pandanglah Tuhan.
Kondisi atau masalah bisa selesai kalau kita tahu siapa Tuhan itu dan siapa kita di dalam Dia.
Copyright Kathy Cheek diterjemahkan dari Cbn.com