2 Korintus 11:3
Tetapi aku takut,
kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
Seorang ibu muda membawa
bayinya untuk diperiksa dan memastikan kesehatan bayinya karena dia sangat
kuatir bahwa bayinya yang cantik mungkin mengalami keterlambatan dalam
pertumbuhannya. Masalahnya sang bayi nggak pernah menangis sekalipun dia sedang
sakit dan terluka. Dia seolah-olah nggak merasakan sakit, dia hanya meringis
lalu setelah itu kembali tersenyum. Setiap hari, pagi, siang dan malam, sang
bayi hampir tidak pernah menangis dan itu membuat si ibu merasa bahwa anaknya sangat tidak normal.
Setelah melakukan
pengecekan, pengamatan dan juga penilaian terhadap sang bayi, saya mendapatkan
kabar baik untuk kekuatiran sang ibu. Hasilnya menunjukkan bahwa si kecil
adalah seorang pejuang yang waspada, pemberani dan bahagia. Namun anehnya,
kabar ini tidak membuat sang ibu bahagia seperti yang saya harapkan. Dia
mengharapkan bayinya seperti dirinya sendiri. Bertumbuh menjadi wanita muda yang pemalu dan penakut. Saya menyadari bahwa kami memiliki masalah antar generasi.
Si kecil memiliki
pandangan yang sederhana bahwa hidup itu menyenangkan meskipun kadang menyakitkan. Dan dia akan menjadi tantangan bagi ibu mudanya.
Saya memikirkan pendapat
Einstein mengenai kesederhanaan: “Setiap orang bodoh dapat membuat segalanya
menjadi lebih rumit, dibutuhkan sentuhan jenius untuk bergerak ke arah yang berlawanan.”
Selain itu, pemikiran yang
lain ini yang juga muncul dalam pikiran saya - Isaac Newton: “Kebenaran selalu ditemukan dalam kesederhanaan, tidak dalam keberagaman.”
“Kesederhanaan adalah
pencapaian akhir.” – Fredric Chopin. Dan Tuhan: ”Pikiranmu menjadi perusak kesederhanaan di dalam Kristus.”
Yesus adalah semua yang
kita butuhkan. Dia adalah penyelamat kita, gembala kita dan sahabat kita
(Yohanes 15:5). Kenyataan yang sederhana mengenai Allah kita Yesus Kristus
adalah bahwa “ Dia merupakan jalan kebenaran dan hidup.” (Yohanes 14:6).
Kesempurnaan hanya kita dapatkan didalam Anak Allah: Penciptaan, Natal hingga Salib.
Yesus memberikan kepada
anak-anakNya 5 ayat mengenai Dia yang mengungkapkan bagaimana cara hidup yang sederhana didalamNya:
1 “Datanglah
padaKu” (Matius 11:28). Pertama dan sangat konsisten. Ketika kita datang kepada Yesus, kita akan menemukan sebuah hubungan yang erat dengan Anak Allah.
2 “Ikut lah
Aku” (Matius 4:19). Kita datang kepada Yesus dan mengikuti Dia karena kita
memiliki hubungan dengan Dia. Dia adalah gembala kita; apa lagi yang lebih
alami dari pada domba yang mengikuti gembalanya yang menjadi pelindung dan penyedia bagi mereka?
3 “Kasihilah
Aku ” (Yohanes 14:15). Setiap kali kita mencintai seseorang, kepribadian kita berubah; kadang menjadi lebih baik dan kadang
menjadi lebih buruk, tergantung seberapa sehat dan kuat hubungan cinta itu.
Yesus adalah cinta pertama kita (Wahyu 2:4), satu-satunya cinta Illahi yang akan pernah kita miliki.
4 “Mintalah kepada Aku” (Yohannes 14:14 NASB).
Kunci
kesederhanaan didalam Kristus adalah berbicara kepada Dia. Hanya jiwa yang sederhana, percaya, optimis dan yang
cukup mencintai untuk dapat meminta kepada Yesus dengan penuh percaya diri. Si iblis ingin merampok kepercayaan diri dari setiap wajah pemberani dan tersenyum. Jangan biarkan!
5 “Tinggallah
didalamKu” (Yohannes 15:4). Hidup menjadi sangat sederhana dan efektif saat
kita rileks dalam hubungan kita dengan Yesus. Hanya tinggal di dalam Kristuslah solusi untuk hidup dan sukses.
Si Ular adalah ahlinya rayuan; kita harus melawan
serangannya dengan mematuhi 5 ayat yang telah diberikan Tuhan kita diatas. Dia
sudah memberitahukan kepada kita dengan suara yang penuh belas kasihan: “
Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasihKu, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal didalam kasihNya.” (Yohannes 15:10)
Copyright © 2017 Bob Segress, Ph.D. Used by permission.