Yesaya 43:1:
" Janganlah takut, sebab Aku
telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.”
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 16; Wahyu 22; Ayub 8-10
Banyak hal yang
menakutkan yang tentu membuat kita kadang takut! Seperti baru-baru ini saya
menghadapi sesuatu yang saya sangat takutkan, sebuah MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Saya nggak begitu
tertarik dengan suara mesin yang bising dan memekakkan telinga. Bagiku, itu terlihat seperti hukuman yang kejam dan nggak biasa.
Waktu itu, saya sedang
duduk di ruang tunggu. Tidakkah mereka tahu bahwa semakin lama saya menunggu,
membuatku semakin takut sekali? Hal itu mengingatkan saya tentang ketakutan saya saat pergi zip-lining (seperti flying fox) di pegunungan Ozark yang menakutkan. Saat berangkat saya duduk sebuah truk terbuka, yang berjalan miring dengan dua ban di
jalan dan dua lainnya menggantung di atas bukit, serta seorang pemandu memberiku
helm, sarung tangan, dan baju pelindung dan tali pengaman untuk menjaga saya agar tidak hancur saat turun ke bawah ke arah hutan dari ketinggian 100 kaki.
Mereka menolak saranku
untuk membungkusku dengan plastik gelembung yang banyak. Ketika sampai diperon, pemandu menyimpulkan bahwa saya adalah tipe orang yang nggak pernah mengambil lompatan raksasa seperti yang lainnya.
“Saya lebih memilih terbang di udara daripada menaiki truk itu lagi,” kataku. Ayo terbang! Dengan itu saya menikmati pengalaman terbaik dalam hidup.
Kembali ke ruang tunggu,
saya merasionalisasi bahwa kalau saya bisa terbang di udara dengan kabel, saya
bisa berbaring di mesin sementara magnet akan mengganggu struktur atom ditubuh saya.
Teknisi itu lalu
mengetahui bahwa saya benar-benar takut, dan merasa yakin bahwa saya nggak akan
berhasil melewati hal itu. Dia lalu menyarankan agar saya kembali lain waktu
saja daripada harus terjadi sesuatu yang buruk. Saya merasa ditandai sebagai orang gagal karena saya kurang berani dan saya membenci hal itu.
Saya lalu masuk ke ruang MRI. Dia lalu memosisikan saya di bagian dalam mesin, dia lalu memegangi
saya dan memberi saya sebuah bel untuk memberi peringatan saat saya dalam masalah ketika saya merasa akan mati.
Saya berkata,” Ayo kita lakukan.” Saya saat itu dalam sikap ingin bertahan hidup, dan saya benar-benar digulingkan di dalam mesin.
Setiap pemidaian mesin terjadi, terdengar suara ketukan yang keras dan berlanjut dengan getaran yang berbeda.
Terdengar seperti sedang baca mantra. Saya ingin tertawa, tapi instruksi
menyuruh untuk tidak bergerak. Suara lainnya seperti monoton yang mengulangi kata “percaya percaya.”
Nggak ada yang
kebetulan, saat saya berdoa melawan ketakutan saya. Saya benar-benar percaya!
Pemindaian terakhir terdengar seperti helikopter. Suaranya sangat kuat sekali,
aku hampir menangis saat teringat naik sebuah helikopter ke
Grand Canyon bersama suami. Tapi karena saya diinstruksikan untuk nggak bergerak, tangisan saya pun keluar.
Akhirnya aku bukanlah
salah satu orang itu. Jika yang lainnya udah memencet bel dan keluar, saya sama
sekali nggak pernah memencet bel dan keluar lebih awal. Saya memuji Tuhan
karena keberanian yang diberikan-Nya untuk bertahan selama 30 menit. Dia mengajari saya bahwa
yang perlu saya lakukan hanyalah percaya bahwa ketakutan saya nggak lebih besar daripada kehadiranNya.
Tuhan berkata bahwa kita “dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat” (Mazmur 139:14)
“Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku dasyat dan ajaib; apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.”
Danielpun pasti takut
pada singa saat memasuki gua singa. Tapi dia terpesona oleh perlindungan Tuhan dari terkaman si singa.
Ratu Ester pasti takut
saat mendekati Raja. Tapi dia terpesona oleh keamanannya dengan Tuhan bukan dengan hak istimewa dari kerajaan.
Daud juga pasti takut
saat ia memilih batu untuk membunuh raksasa besar si Goliat tersebut atau saat
dosa–dosanya yang menyedihkan terungkap. Tapi buktinya dia terpesona oleh
kekuatan Tuhan untuk melindungi dan memaafkan kelemahan moralnya. Tuhan menganggapnya sebagai seorang yang berkenan di hati-Nya (Kisah Para Rasul 13:22)
Betapa indahnya kita
dibuat dengan dasyat dan ajaib oleh Tuhan. Dia ingin kita terpesona karena-Nya. Dia tahu kita bisa tersesat dalam
ketakutan yang nyata, dan Dia menjanjikan kasihNya melalui setiap peristiwa itu. Tuhan
berkata dalam Yesaya 43:1:" Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.”
Bahkan dalam saat-saat
ketakutan kita, Dia tidak pernah menolak dan selalu melindungi kita sebab Dia-lah yang memanggil nama kita ke dalam hadiratNya.