Sadarilah, Tuhanlah Sumber Semua Hal Baik yang Kita Nikmati
Kalangan Sendiri

Sadarilah, Tuhanlah Sumber Semua Hal Baik yang Kita Nikmati

Naomii Simbolon Official Writer
      5514


Yakobus 1:17

? ?Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas.”’


Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 2; Wahyu 8; Ester 9-10  

Baru-baru ini saya melihat sebuah film yang berjudul,”Everything is a gift from the universe” yang artinya semuanya adalah hadiah dari alam semesta.

Orang-orang yang nggak percaya Tuhan nggak dapat memahami bahwa ada kekuatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan alam semesta, sedangkan sebagai orang Kristen kita memahami dan mengenal Tuhan melalui sebuah hubungan dengan Yesus Kristus sehingga kita memahami bahwa kekuatan tertinggi ada pada Tuhan. 

Jadi saat saya menonton, kutipan judul film itu masih terus ada dalam pikiran saya. Hal itu membuat saya semakin berpikir bahwa memang hanya Tuhanlah sumber  segala hadiah dan berbedanya hanya saat kita mengetahui asal hadiah dan keberadaannya.

Kita tentu biasanya memikirkan bahwa hadiah hanya ada di saat ulang tahun atau acara-acara khusus. Dan jika kita membuat daftar, mungkin yang termasuk dalam hadiah menurut kita adalah mobil yang mewah, gelang berlian, atau juga kupon belanja dan kupon dengan uang tunai. 

Siapa yang nggak suka dengan hadiah mahal ? Tentu semua orang menyukainya.

Ibu saya adalah orang yang pertama sekali bikin saya nggak berpikir tentang hadiah dalam bentuk material yang mahal. Baik itu untuk ulang tahunnya, ataupun acara khusus pernikahan mereka.

Bahkan saat ulang tahun, dia hanya menuliskan daftar singkat keinginannya. Salah satunya adalah meminta makan malam keluarga dan yang lainnya meminta supaya anak-anaknya memeluknya setiap pagi sebelum pergi sekolah. Itulah hal-hal sederhana yang berharga baginya dan tentu mengajarkan kami bahwa hadiah terindah dan terbesar bukan mengenai label harga.

Kalau kamu memikirkan hal itu tentang apa yang Tuhan lakukan sebagai si pemberi hadiah terbesar, kamu akan menyadari bahwa ada hal-hal kecil yang melampaui dari hadiah terbesar yang kamu pikirkan misalnya pernikahan ataupun anak.

Suatu hari, dari pagi hingga malam, saya mencoba menghitung berkah Tuhan dan menuliskannya di notepad saya. 

Misalnya saya terbangun dengan baik tanpa alarm di atas tempat tidur yang hangat dan empuk. 

Atau kamu juga bisa membuatnya sendiri, seperti sarapan buah bersama wanita cantik di sampingmu yaitu sang ibu, disambut dengan senyuman oleh teman-teman saat di kantor, pulang dan menikmati masakan istri tersayang dan banyak lainnya.

Jika kamu menuliskan hal-hal itu setiap hari, tanpa sadar kamu sedang membuka ratusan hadiah sepanjang hari kamu. Hal-hal kecil yang kamu tulis merupakan berkat dan hadiah dari yang kuasa. Apa kamu menyadari hal itu?

Raja Salomo yang memiliki kerajaan yang luas dengan banyak taman pun mengerti bahwa sukacita bisa didapat dalam hal-hal kecil.  Dalam kekayaannya, dia berani mencatat bahwa itu semua “kesia-siaan.” (Pengkhotbah 1:2).

Jadi saya pikir kita harus mendapatkan sebanyak mungkin kehidupan yang baik sebisa kita. Nggak ada yang lebih baik daripada menikmati makanan dan minuman serta bersenang-senang (Pengkhotbah 8:15a), daripada mengeluh ingin mendapatkan hadiah-hadiah besar dalam kehidupan kita.

? ?Mari, makanlah rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu f  dengan hati yang senang  ,karena Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu.  Biarlah selalu putih pakaianmu  dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.  Nikmatilah hidup dengan isteri i  yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu j  dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.  Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga  ,  karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat   dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.”-Pengkhotbah 9:7-10.

Bagian dari jatuhnya manusia ke dalam dosa karena cenderung fokus pada hal yang negatif. Satu menit berpikir buruk, bisa menghancurkan seluruh hidup. Itu sebabnya, kita harus berpikir positif dan menikmati hal-hal kecil dalam hidup kita sebagai hadiah yang indah.

Segala sesuatu adalah pemberian dari Tuhan dan kita perlu memikirkan bahwa Tuhan sangat mengasihi kita sehingga  kita terus bersyukur kerena berkat-berkat-Nya. 


Ikuti Kami