Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu
kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan…
Bacaan
Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu144[/kitab]; [kitab]Yohan21[/kitab]; [kitab]Zakha9-10[/kitab]
Kita semua pasti
pernah berhadapan dengan cobaan, kadang di hari-hari kita. Kadang juga waktu aku
hendak tidur dan mulai merasa sedang berperang. Aku pun berbaring dalam bayang-bayang
kegelapan malam yang menakutkan dengan segala keletihan yang aku rasakan. Sama
seperti isi buu yang ku baca berjudul Things That Go Bump in The Night yang diterbitkan pada tahun 1923.
Ketika aku mulai
membaringkan tubuhku di tengah kegelapan itu, aku mulai merefleksikan diri sepanjang
hari. Aku mulai khawatir dengan percakapan yang tidak mencapai hasil yang aku
harapkan, atau rasa frustrasi yang aku alami di tempat kerja, atau masalah hidup
yang belum ada solusinya. Kesunyian dan kegelapan malam itu pada akhirnya berubah
jadi skenario yang sangat menakutkan. Aku pun mulai berpikir tentang kebalikan dari fakta yang aku hadapi sepanjang hari. ? ?Seandainya aku ini, seandainya aku itu…”
Tapi tiba-tiba firman Tuhan terlintas didalam benakku. Tuhan seolah mengingatkanku bahwa:
Aku adalah milik-Nya dan Dia selalu ada
Solusi yang berasal dari Tuhan bukan berasal dari dunia
Bahwa pencobaan
adalah kesempatan untuk menggali kesempatan yang lebih jauh supaya kita bisa menemukan kekuatan supernatural-Nya, sukacita-Nya..
Ya, Dia membisikkan
aku pula ayat ini di malam yang penuh kegelapan itu. “..anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan..” (Yakobus 1: 2)
Dia mengingatkanku
bahwa anugerah-Nya telah menghilangkan rasa hausku dan memperluas kapasitasku untuk menerima sukacita-Nya di tengah cobaan hidup yang aku hadapi.
Jadi aku belajar
kalau ujian adalah kesempatan supaya kita bisa menggali sumur yang lebih dalam di
dalam jiwa kita. Sumur yang ada di dalam diri kita memiliki kapasitas yang
besar untuk dipakai menjalani kehidupan kita dalam Kristus, yaitu kehidupan yang
penuh tantangan, cobaan dan supaya kita bisa tetap menjalaninya dengan penuh ketaatan.
Yakobus menulis
surat kepada ke-12 suku yang tersebar di berbagai wilayah dan mendorong mereka untuk
senantiasa bertekunan dalam iman mereka selama masa pencobaan. Karena ujian itu menghasilkan ketekunan (Yakobus 1: 3-4).
Kita hidup
di tengah masa yang penuh tekanan. Dunia berubah dengan cepat. Di dalam The
Wizard of Oz, Dorothy digambarkan bagaimana dia jauh dari rumah. Dia ketakutan
dan stress ketika dia harus memilih untuk kembali ke Kansas. Begitu pun dengan kita,
kita merasa perubahan yang ada di sekitar kita adalah sesuatu yang aneh. Ada banyak
terorisme, pemanasan global, dan penurunan moralitas manusia. Lalu kita mencoba untuk menemukan tempat yang lebih aman dari dunia ini, yaitu dunia tanpa cobaan.
Kita patut percaya,
bahwa dunia masih tetap jadi tempat yang aman. Karena Tuhan terus bekerja dari
tahta-Nya. Dia tidak tidur saat kita menghadapi cobaan yang mengancam. Dia tetap
menawarkan pemulihan. Dia meminta kita untuk dengan berani melewati ujian dengan
pimpinan-Nya. Di dalam proses itulah, sukacita supernatural-Nya akan tercurah dan
ketekunan kita akan menghasilkan buahnya. Saat itulah kita akan beroleh janji-janji-Nya
bahwa hidup kita tak lagi akan berkekurangan.
Percayalah bahwa dalam musim-musim apapun kondisimu saat ini, Tuhan selalu bersamamu.
Saat kamu melewati api atau menyeberangi sungai,
percayalah Allah senantiasa menjagamu