Yehezkiel 48 : 35
Jadi keliling kota itu adalah delapan belas ribu hasta. Sejak hari itu nama kota itu ialah: TUHAN HADIR DI SITU."
Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu18[/kitab]; [kitab]Matiu18[/kitab]; [kitab]Kejad35-36[/kitab]
Tuhan selalu berbicara secara unik soal bangsa Israel dan
juga kota suci Yerusalem kepadaku. Ada satu arti nama-Nya yang ternyata menyimbolkan kota Yerusalem. Sebutan itu adalah Jahovah Shammah (Yehezkiel 48: 35).
Di saat semua orang pilihan-Nya jatuh dalam penyembahan berhala,
Allah memutuskan untuk tak lagi menampakkan hadirat-Nya di bait suci dan bahkan di kota Yerusalem. Dia seakan-akan marah sekali dan tidak senang dengan pemberontakan umat Israel. Dia mungkin berkata, “Sudahlah. Aku pergi saja dari sini.”
Saat Allah tak lagi menaungi bait suci itu, itu artinya Dia
menarik tangan perlindungan-Nya dari bangsa Israel. Yang pada akhirnya membuat mereka tercerai berai ke empat penjuru bumi dan menjadi tawanan bangsa-bangsa lain.
Tapi bagaimanapun, Allah sebenarnya tidak benar-benar lupa
dengan bangsa itu. Kasih dan rahmat-Nya selalu menyertai mereka, sehingga akan terus
menarik mereka untuk kembali kepada Dia. Lewat Nabi Yehezkiel, Allah menjanjikan
pemulihan bangsa ini dan hadirat-Nya akan kembali menaungi Yerusalem. Dan pada saat itu, kota itu akan disebut Jahovah Shammah. Tuhan Maha Hadir.
Nubuatan itu akhirnya tergenapi juga saat orang-orang
buangan kembali ke Yerusalem dan membangun kembali tembok. Hadirat Allah kembali menaungi bait suci dalam rupa seorang bayi mungil melalui peran Yusuf dan Maria.
Mari sejenak berpikir bagaimana Jahovah Shammah juga
berlaku bagi kita. Kita mungkin sering mejalani hidup dengan menatap ke depan ke
berbagai peristiwa dan bencana. Kita mungkin bertanya-tanya apakah di waktu itu
kita bisa bertahan. Mungkin hal itu berupa janji dengan dokter atau tanggal
pengadilan atau anakmu akan meninggalkan rumah atau pasanganmu meninggal dunia
dan sebagainya. Apapun peristiwa yang akan terjadi di masa depan, hal itu hanya
membuat perut mual. Tak peduli apakah itu nyata atau hanya hayalan. Kehidupan masa depan itu memicu stres, kecemasan dan kekhawatiran.
Jahovah Shammah. Tuhan Maha Hadir. Tuhan sudah ada di hari
esok kita. Dia bahkan tahu bagaimana masa depan kita dan Dia mengontrol semua itu.
“Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman
TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29 :11)
Kita tak bisa pergi menuju masa depan kita, tapi Tuhan bisa.
Kita tak bisa mengontrol kejadian di masa depan, tapi Dia bisa. Jahovah Shammah akan selalu mengiringi kita karena kasih-Nya teramat besar bagi kita.
Allah selalu ada di hari
depan kita. Dia hanya ingin kita percaya isi hati-Nya