1 Tesalonika 5 : 18
Mengucap syukurlah
dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus
bagi kamu.
Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu1[/kitab]; [kitab]Matiu1[/kitab]; [kitab]Kejad1-2[/kitab]
Setiap Tahun
Baru, kita pasti akan mendengar lagu berbahasa Inggris ini dikumandangkan, lagunya
berjudul ‘Auld Lang Syne’. Tentu saja tidak lucu bukan menyanyikan lagu yang kita sendiri tak tahu artinya?
Ternyata lagu
Auld Lang Syne adalah lagu Skotlandia yang diciptakan oleh seorang pria bernama
Robert Byrns di abad ke-17. Auld Lang Syne sendiri dalam bahasa Inggris berarti
‘Times Gone By’ atau ‘masa lalu’.
Saat menyanyikan lagu ini, kita akan berkata, “Kita akan meminum segelas kebaikan namun untuk masa lalu.”
Pada suatu kali,
saya teringat dengan lagu familiar ini, dan saya terdorong untuk mengingatkan
diri saya sendiri. Saya mulai memikirkan betapa mengagumkannya hidup saya ketika
saya bisa bersyukur atas semua yang ada. Semua yang baik dan buruk. Semua
keberuntungan yang pernah terlewati atau kemalangan sudah berlalu di dalam tirai hidup saya!
Saya semakin
percaya diri bahwa kita tidak akan pernah siap melangkah menuju proses
pertumbuhan berikutnya apabila kita belum benar-benar mengetahui segala sesuatunya sesuai dengan kehendak-Nya (Efesus 1: 11.
Sebuah ayat
dalam kitab Roma yang terkenal mengartikulasikan kebenaran luar biasa yang
begitu baik, katanya, “Kita tahu
sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8 : 28
Jika Anda
menghitung sendiri diri Anda di antara orang-orang yang terpanggil, yang telah
melewati proses menyakitkan dalam mengasihi Allah, Anda juga akan segera
menemukan diri Anda sendiri mampu melihat cahaya yang baru dan luar biasa. Itulah
janji yang dinyatakan Allah kepada kita dalam Matius 6: 22, “Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu..”
Saat kita
akhirnya menyaksikan realita bahwa Allah berada dibalik satu hal, dan satu hal
itu adalah ‘kita’ yang sudah menyerahkan segalanya bagi-Nya. Apakah kita akan
bersukacita, tanpa keraguan, mengambil bagian untuk segelas kebaikan itu…namun
bagi masa lalu!
Memiliki sukacita yang penuh memampukan kita melihat Tuhan dalam segala
sesuatu