Hadiah Buat Kamu Yang Lagi Diam Di Tempat Dan Nggak Punya Pengharapan Dari Tuhan
Kalangan Sendiri

Hadiah Buat Kamu Yang Lagi Diam Di Tempat Dan Nggak Punya Pengharapan Dari Tuhan

Inta Official Writer
      3556

Roma 5:4

"Dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 40; 1 Timotius 4; Yesaya 33-34

Pernahkah merasa nggak ada lagi yang bisa kita lakukan? Kita udah nggak punya lagi harapan, bahkan nggak punya lagi kekuatan buat menghadapi hari esok.

Saya pernah mengalaminya. Setelah bekerja menjadi seorang perawat sela,a 14 tahun, saya harus mengalami perubahan karir dan bahkan, seluruh aspek kehidupan saya.

Saat itu, saya dan suami baru pindah dari Florida yang cerah ke kaki Carolina Utara. Kami pindah untuk membantu perkebunan tembakau seluas 66 hektar yang diwariskan oleh keluarga.

Iya, nggak salah kok. Apakah saya atau suami tahu cara bertani? Tidak. Kami bahkan tidak bisa mengenali nama-nama tanaman. Tentu kami berdua antusias. Ketika kami baru tiba pertama kali, kami bangun pagi-pagi sekali, membangun sebuah rencana seperti orang yang sudah profesional, tetapi juga tertawa seperti anak-anak.

Lalu, apakah kita mengalami kegagalan? Jawabnya adalah iya.

Hanya saja, saya tidak melihat kalau itu akan terjadi pada saya.

Satu titik balik saya terjadi saat sedang menyekop kotoran dari kandang ayam di tengah musim Panas di bulan Agustus. Setelah dua jam saya mengerjakan hal itu, saya berseru pada Tuhan. Tuhan, mengapa saya harus melakukan ini? Dulunya, saya ini adalah orang yang cukup sukses. Saya pikir, siapa saya dulu tidak sebanding dengan pekerjaan yang saat ini saya lakukan, yaitu menyekop kotoran ternak.

Selama beberapa tahun berikutnya, kelemahan memaksa saya untuk berserah kepada Tuhan dan selama beberapa kali sekali, saya menyanyikan lagu, 'I need You.'

Saya melakukannya, bahkan hingga detik ini.

Lagu tersebut lebih terdengar seperti tangisan putus asa, bukan sebuah lagu pujian.

Ketika saya melihat lagi ke belakang, tahukah kamu apa yang saya dapatkan? Waktu itu sangatlah sulit. Tetapi, waktu dimana saya bekerja keras di ternak dan pertanian merupakan waktu yang harus saya lakukan. Tuhan menggunakan setiap kesulitan, isolasi, dan kelemahan untuk membuat saya lebih dekat denganNya.

Itulah yang kemudian menghasilkan daya tahan. Ketergantungan. Juga kerendahan hati.

Yohanes 15:5,

“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”

Kita harus menyadari kalau kita nggak bisa menyelamatkan diri sendiri. Pun, kita nggak bisa bergantung pad adiri sendiri. Di Amerika sana, kemandirian itu sangat dihargai. Sementara dalam Tuhan, mandiri itu tidak benar-benar berguna.

Bersama dengan Tuhan, yang berlimpah belas kasih membawa kita untuk bisa melewati masa di mana tidak ada tempat lagi untuk melihat kecuali ke atas.

Saya pikir, kejadian ini akan terjadi berulang kali, mengingat saya merupakan orang yang lambat belajar.

Lalu, bagaimana dengan kamu? Apakah kamu selalu bergantung pada diri sendiri?

Tuhan Yesus meminta kita untuk memberikan perhatian penuh kepadaNya. Karena Dia baik. Karena Dia telah menyediakan kekekalan berdasarkan pengaturannya, bukan berdasarkan aturan dari negara mana pun.

Tuhan, ajar kami untuk bergantung kepadaMu. Budaya kita sekarang ini mengajarkan untuk mengandalkan diri sendiri, tolong bantu kami agar tidak tertipu oleh dunia. Terima kasih karena  telah bersama-sama dalam setiap kesulitan, sehingga kami bisa mempelajari kekuatan dan keselamatan yang sebenarnya. Amin.

Hak Cipta © 2019 Pauline Hylton, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami