Lukas 5: 16
Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 36; 2 Tesalonika 3; Yesaya 25-26
Aku tertarik menyaksikan indahnya hutan hijau yang dipayungi oleh langit biru setelah mendengar suara air gunung yang mengalir deras.
Kepala Debbie juga menengadah ke atas. Tanpa mengucapkan
sepatah katapun hanya terpukau, kami tenggelam di tengah hutan hijau itu dan menghirup aroma pohon pinus dan cemara.
Sementara itu, sinar matahari keemasan dan angin sepoi-sepoi menghiasi hari Juli menyenangkan itu.
Bagaimana mungkin pohon-pohon tinggi menjulang itu mencapa
rurga dengan penuh keagungan seperti itu. Seolah diukir oleh kuas seorang seniman? Apa yang membuat mereka seperti itu dan yang membuat mereka bisa roboh?
Tapi misteri di Clearwater National Forest Idaho itu benar-benar nyata, ada kuasa yang melampaui yang kita bisa lakukan di sana.
Kenapa mata bisa terpukau dengan rimbunan ribuan pohon itu? Kenapa
pepohonan tumbuh seperti itu, menjulang tinggi mencapai matahari dan tumbuh
dengan harmoni yang sempurna, seolah-olah membuat orang-orang yang memperhatikannya dipuaskan?
Tak kalah menyenangkan, sungai di sekitar situ juga menarik hati
kami. Dengan pancuran putih yang dibuat di atas batu dan ukiran, kenapa air itu membawa kedamaian bagi jiwa kita?
Mereka berteriak dengan kekuatan yang tegas tapi membawa ketenangan
seperti itu. Bagaimana mungkin? Kenapa bisa? Kami tak mengalami perasaan yang
sama saat kami menyalakan sepeda motor kami. Asapnya sama sekali tak memikat kami.
Apakah persepsi indra kita terprogram? Bagaimanapun,
kebanyakan orang menikmati rangsangan tertentu sementara sensasi lain mengusirnya.
Kenapa anak-anak suka coklat, tapi di sisi lain mereka suka mencelupkan hidung mereka ke dalam kubis brussel?
Alam tak mungkin terjadi secara kebetulan, pasti ada tujuan dan efeknya. Alam bahkan membuat kita tercengang.
Waktu kami mengenakan sepatu untuk mendaki rute Lolo Pass, ketenangan
kami terus berlanjut selam berjam-jam. Kami dikawal ke suatu tempat, ya, tapi
lebih ke keadaan dimana kami bisa merenungkan apa yang benar-benar penting,
bukan hanya mengagumi Dia yang mengijinkan kami mengagumi Dia lewat pengalaman ini.
Menyaksikan ciptaanNya membuat kami semakin mengagumi Tuhan. Reaksi logisnya adalah muncul sebuah sikap penghormatan kepada Tuhan.
Alkitab memberitahu kita soal konsekuensi saat kita menolak undangan Tuhan.
“Sebab
murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang
menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui
tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.
Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan
keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.” (Roma 1: 18-20)
Jangan pernah melewatkan keindahan karya ciptaan Tuhan di
sekitarmu. Gak perlu pergi menelusuri sungai di pedalaman desa. Tapi hanya
dengan memperlambat dan melihat sekeliling dengan mata terbuka dan kepala yang jernih
kamu bisa mengakui kedaulatan-Nya. Bahkan Yesus sendiri melakukan hal yang sama
(Lukas 5: 16).
Kapan terakhir kali kamu mengalami pengalaman terpesona dengan
karya ciptaan Tuhan? Bagaimana penilaianmu tentang Tuhan saat itu?
Hak cipta Tim Bishop, digunakan dengan ijin Cbn.com