Mazmur 34:18
TUHAN
itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 46; 2 Timotius 4; Yesaya 45-46
Bersama dengan beberapa juta
orang lainnya di seluruh dunia, saya memulai tahun yang baru dengan sebuah
resolusi yaitu menurunkan berat badan. Ini akan menjadi tahun dimana saya tidak
akan malu lagi pakai baju pantai dan sejauh ini saya sudah bertahan dengan baik disana, dan yang pasti dengan perjuangan dan tantangan yang banyak sekali.
Kunci saya untuk fokus menurunkan berat badan adalah bergabung di pusat kebugaran.
Apakah saya mengatakan bahwa
saya senang dengan olahraga? Musiklah yang sudah membantu saya dan cenderung mendorong saya untuk olahraga lebih lagi.
Dalam cuaca yang dingin,
musim dingin, saya latihan sambil mendengarkan lagu-lagu favorit di handphone saya.
Saya sangat senang sekali
mendengar lagu dari Aida. Lagu itu membawa saya kembali kepada kenangan yang indah menonton drama musikal Broadway.
Saking senangnya, saya ikut
bernyanyi dengan musik di hp saya tersebut, sampai-sampai saya bernyanyi dengan suara yang sangat keras. Saya tidak menyadarinya.
Ketika lagu tersebut mencapai nada yang tinggi, saya menyanyikan syairnya dengan begitu bangga, dan tiba-tiba saya baru sadar bahwa ternyata ada 3 pria di dekat saya yang dari tadi memandang saya dengan wajah aneh.
Ya, saya sedang bernyanyi
dengan didengar orang-orang disekitar saya namun suaranya jauh dari harapan
“seperti drama musical Broadway” itu. Saya merasa sangat senang dengan olahraga
yang saya lakukan, tetapi sukacita saya dihancurkan oleh rasa malu yang saya alami karena menarik perhatian mereka.
Dalam situasi itu, tiba-tiba
saya diingatkan tentang Mazmur 34:18,
"TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya."
Tahun sebelumnya mungkin ada
banyak kehancuran yang terjadi, seperti semangat yang hancur karena kehilangan pekerjaan dan rasa sakit lainnya.
Perjalanan saya dalam
menurunkan berat juga terkadang membuat saya patah hati, saya harus berjuang
melawan selera saya terhadap donat yang enak, dan saya juga harus mendorong diri saya untuk olahraga ketika rasanya saya ingin tidur.
Perjalanan hidup yang saya punya, kadang-kadang melukai saya.
Pernah nggak sih kamu berada
di musim yang sama, dimana rasanya lebih banyak hal-hal yang menyakitkan dibanding yang indah, atau lebih banyak kesedihan dari pada ketenangan?
Pernah nggak sih kamu merasa
sangat bersemangat mengenai apa yang Tuhan sedang lakukan dalam hidupmu, namun
kemudian mendapati dirimu sungguh-sungguh hancur di hari berikutnya ketika
sesuatu yang tak terduga membawa kesakitan, kesedihan atau rasa malu? Atau
mungkin kamu merasa sangat terluka karena orang lain menyakitimu hari ini dan kamu menjadi lupa bagaimana rasanya sebuah sukacita.
Ketika saya terluka, hancur
dan sedih, hal terakhir yang ingin saya lakukan adalah memuji Tuhan.
Sebaliknya, saya ingin bersembunyi dibalik selimut, atau seperti halnya saat di
gym tadi, saya ingin berlari ke ruang ganti untuk menghindari banyak mata dan telinga dari lagu bernada fals yang saya nyanyikan.
Tapi, Firman Tuhan
memberitahu kita bahwa bersembunyi bukanlah sebuah pilihan, kecuali kita bersembunyi di balik tanganNya.
Dari pada kita berlari, Tuhan
berkata, "Datanglah." Dari pada melarikan diri, Tuhan berkata,
"Milikilah iman." Dari pada kita fokus terhadap rasa sakit, Tuhan
malah berkata, "Terimalah semangat yang baru dari apa yang Aku akan
lakukan kepadamu di musim ini yaitu untuk mempersiapkan kamu ke level berikutnya."
Singkatnya, Allah sedang
mengingatkan kita untuk mengambil sikap seperti di Mazmur 75 dalam melewati
musim-musim yang paling sulit ini sehingga kita tetap bersemangat mengenal siapa
Dia dan apa yang akan Dia lakukan, bahkan ketika tidak satupun yang tampak jelas dan benar.
Mazmur 75:1, "Kami bersyukur kepada-Mu,
ya Allah, kami bersyukur, dan orang-orang yang menyerukan nama-Mu menceritakan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
Apapun tantangan yang kamu
hadapi minggu ini, ingatlah untuk terus mendorong dirimu melewati rasa sakit
dengan memuji namaNya. Ingatlah bahwa Allahmu lebih besar dari pada kesedihan
yang kamu alami dan hati-Nya lebih besar dari kehancuranmu. Dia sangat peduli kepadamu! Percayalah dan ingatlah.
Hak Cipta © Januari 2019, Dr.
Lori Brown, digunakan dengan izin.