Prajurit Tangguh Tuhan yang Selalu Berjaga-jaga di Dalam Mimpi
Kalangan Sendiri

Prajurit Tangguh Tuhan yang Selalu Berjaga-jaga di Dalam Mimpi

Lori Official Writer
      3427

Filipi 2: 13

….karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.


Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 23; Efesus 6; 2 Tawarikh 8-9

Ayahku berusia 83 tahun dan menderita demensia kronis. Sebagai pendeta selama 50 tahun, dia suka merekam khotbah-khotbahnya dengan kaset yang memenuhi beberapa box yang disimpan di lemari kamar tidur.

Di masa ayah masih aktif berkhotbah, dia selalu menyampaikan firman Tuhan ke seluruh dunia, mulai dari India, Korea Selatan, Gautemala, Honduras dan sebagian besar dari 50 negara bagian Amerika.

Dulu dia adalah seorang orator, pemandu sorai, pencerita dan pendoa syafaat yang hebat. Tapi saat ini, dia lebih banyak menghabiskan waktunya menonton televisi.

Saat masih muda, aku bisa mendengar suara ayah pulang dari kantornya dari kamar tidurku. Kalau dia tak sedang menelapon atau memberikan bimbingan atau doa kepada jemaat gereja, maka bisa dipastikan dia sedang berbicara dengan Tuhan. Waktu ibadahnya dimulai sekitar jam 5 atau 6 pagi. Saat aku berbaring di tempat tidur setengah sadar dan setengah tidur, aku senang mendengarnya berdoa dan menyembah Tuhan. Ayah sangat mengasihi Tuhan dan itulah yang aku sukai dari ayahku.

Tapi saat ini, dia sedang tidak berbicara di telepon dan bahkan tidak beribadah.

Dia sudah jarang berdoa atau menyembah Tuhan.

Tapi saat dia bermimpi di malam hari, dia suka berbicara di dalam tidurnya. Ibu bahkan terbangun dan mulai mendengarkan dengan cermat apa yang sedang ayah sampaikan.

Lalu setelah bangun dari tidurnya, dia akan pergi ke ruang tengah. Dia mulai menunjuk dan berkata, “Kamu berdoa”. Dia seolah melihat orang lain ada di ruangan itu. Sekali lagi, dia berbalik dan berkata, “Kalau kamu berdoa, maka kita seperti punya rantai doa…doa kesepakatan. Tuhan akan menjawab doa-doa kita.”

Ibu kemudian merespon, “John, apa yang ingin kamu doakan?”

Ibu berkata seolah ayah bangun. Dia tak tahu apa yang dia bicarakan dan dia mulai bingung. Ibu dengan lembut menyuruhnya kembali tidur.

Mungkin ayahku sedang bermimpi. Dia mungkin saja sedang melihat peristiwa masa depan di alam roh. Dia bisa saja sedang berdoa syafaat bersama dengan para malaikat.

Suatu kali, ayahku duduk di tempat tidur dan berkata, “Mari kita bersatu dalam doa.”

Bagaimana kalau dia bernubuat saat dia sedang tidur?

Kakekku selalu memperkatakan firman Tuhan saat berdoa waktu aku masih anak-anak.

“…maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.” (Kisah Para Rasul 2: 17)

Kadang aku mempertanyakan kenapa Tuhan tidak membawa pulang ayahku. Tapi aku harus percaya kalau itu adalah kehendak dan kesenangan Tuhan untuk membiarkan ayah hidup dengan demensianya. Sedikit menghibur saat tahu kalau ayah masih bisa melayani di malam hari! Dia benar-benar prajurit malam yang tangguh menghadapi musuh!


Hak cipta Lori Wilkerson Stewart, digunakan dengan ijin.

Ikuti Kami