Filipi 2: 11
dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi
kemuliaan Allah, Bapa!
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 124; 1 Korintus 13; 1 Samuel 14-15
Apa kamu keberatan kalau aku membagikan beberapa hikmat tentang……?
Aku sering mengajukan pertanyaan seperti ini kepada orang yang
putus asa saat aku ngobrol dengan mereka sebagai konselor di saluran bantuan internet.
Kata ‘terpotong’ itu diartikan dengan mengisi bagian yang
kosong. Kita semua sebaiknya menggunakan queri (bahasa komputer) pada diri kita
sendiri saat kita menghadapi masalah. Ini adalah pertanyaan yang sangat dalam karena
bisa mengungkapkan kondisi kesiapan seseorang mendapatkan solusi yang bisa mengubahkan hidupnya.
Ada banyak orang yang menghadapi masalah berat akhir-akhir
ini. Entah masalah itu akibat tindakan sendiri atau jadi korban dari dosa orang lain, mereka harus menemukan jalan keluar sendiri.
Jadi, aku dengan bijaksana mengeksplorasinya dengan
mengundang Allah masuk dalam diskusi kami, untuk melihat apa yang Alkitab
sampaikan tentang masalah mereka dan bagaimana Tuhan sendiri memberikan solusi atas
masalah itu. Herannya, beberapa dari mereka yang sudah hampir bunuh diri sering menolaknya.
Penolakan itu mungkin menunjukkan pengalaman buruk dengan orangtua,
teman sebaya yang terlalu bersemangat atau kemunafikan di dalam gereja. Di lain sisi, banyak orang memberi mereka persepsi negatif tentang Tuhan dan Alkitab.
Beberapa orang, takut kalau mereka perlu melepaskan dosa yang
membuat mereka kecanduan, hal yang membuat mereka hidup dalam perbudakan. Jauh
di dalam lubuk hati, orang-orang dalam kelompok yang terakhir ini sudah tahu kalau
mereka sudah mengembara dari hal yang benar, tapi mereka belum menghubungkannya
dengan masalah mereka. Mereka mempertimbangkan kalau Tuhan akan membuat mereka menghadapi sesuatu yang tidak ingin mereka ubah.
Kalau kita bisa menyangkal keberadaan Tuhan atau ketuhanan-Nya,
maka kita tak bertanggung jawab kepada siapapun kecuali diri kita sendiri, begitulah pemikirannya terus berlanjut.
Yesus juga mengalami keengganan yang sama dari orang-orang. Orang-orang
Saduki lebih suka memotong rambut daripada mencari tahu siapa Yesus. Mereka mencoba
menjebak Dia dengan pertanyaan menjebak, tapi Dia membungkam mereka dengan
kebijaksanaan dan otoritas, yang tak pernah mereka alami. Dia melihat melalui mereka dan mengekspos mereka.
“Ketika
semua orang banyak mendengarkan, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
"Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai
jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di
tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, yang
menelan rumah janda-janda dan yang mengelabui mata orang dengan doa yang
panjang-panjang. Mereka itu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.” (Lukas 20: 45-47)
Orang Saduki tak tertarik pada Yesus karena Dia mengancam posisi
mereka. Mereka berpikir bahwa mengeksplorasi hidup Yesus lebih dalam berarti mengubah cara hidup dan kekuatan mereka.
Yesus mengancam orang-orang yang tidak tunduk padaNya. Walaupun
firman-Nya akan menerangi kegelapan dan kuasa transformasi Roh-Nya akan membebaskan
mereka, tapi beberapa orang tak siap untuk menyerah dan meninggalkan zona
nyaman mereka. Kekerasan kepala selalu menunjukkan bahwa mereka belum memahami kasih,
pengampunan dan kuasa Allah. Dengan biaya tinggi, kejahatan mencengkeram mereka.
Tapi Alkitab memperkatakan kalau suatu saat nanti, semua lidah akan mengaku kalau Yesus Kristus adalah Tuhan (Filipi 2: 11).
Kiranya Roh Kudus melembutkan kekerasan hati dan menyingkapkan tipu muslihat musuh sebelum terlambat.
Hak cipta Tim Bishop, digunakan dengan ijin.