Doa Terbaik Bagi Negeri: Merdeka Dari Segala Belenggu
Kalangan Sendiri

Doa Terbaik Bagi Negeri: Merdeka Dari Segala Belenggu

Lori Official Writer
      247

Ayat Renungan: Galatia 5:1 - “Kristus telah memerdekakan kita supaya kita benar-benar merdeka. Berdirilah teguh, supaya kamu jangan lagi dikenakan kuk perhambaan.”

 

Hari ini, bangsa Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-80 - hasil perjuangan yang sangat panjang mengingat kita dibelenggu di bawah penjajahan. Tetapi saya ingin bertanya secara personal kepada setiap kita: Apakah hari ini kita sudah benar-benar merayakan kemerdekaan ini baik sebagai sebuah bangsa maupun sebagai pribadi? 

Apakah kita masih seperti orang-orang Korintus di zaman Paulus - yang masih banyak hidup sebagai budak dari sistem Kerajaan Romawi saat itu. Ada yang bekerja di pertambangan, pertanian, atau pemerintahan, bahkan ada yang berpendidikan tinggi menjadi guru dan dokter. Namun, status mereka tetap budak secara fisik. Banyak yang mendambakan kebebasan, tetapi Paulus mengingatkan bahwa kebebasan sejati bukanlah soal status sosial, melainkan kondisi rohani.

Seseorang bisa kaya dan terkenal, namun tetap terbelenggu dosa. Sebaliknya, seorang budak secara rohani bisa benar-benar merdeka di dalam Kristus (Galatia 5: 1). Belenggu rohani sering kali tidak kasat mata - seperti terjebak dengan hal-hal materi - lebih cinta uang, berkompromi dengan kebenaran, masih berlaku curang, menghalalkan segala cara untuk memperoleh jabatan dan sebagainya. Siapapun yang terjebak di dalam kondisi ini sedang menukar kemerdekaan yang Yesus tawarkan dengan hal-hal duniawi yang bersifat sementara.

Tetapi mari melihat bagaimana Tuhan lebih memilih seorang budak namun bersih kelakuannya dan yang mengasihi Dia. "Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?" (Yakobus 2:5). Kemerdekaan yang telah diberikan Yesus ini sangat mahal harganya, dan kita tidak boleh menukarnya dengan kuk perhambaan lain yang membawa kita kedalam dosa.

Kemerdekaan sejati bukan cuma kita rayakan setahun sekali, melainkan kita hidupi setiap hari. Sebab Yesus berkata: “Apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka” (Yohanes 8:36). Mari berdiri teguh, menjaga hati, dan tidak lagi tunduk pada kuk perhambaan dosa.

Kemerdekaan yang kita rayakan ini bukanlah sekadar kemerdekaan jasmani. Tetapi Tuhan juga rindu setiap orang Indonesia mengalami kemerdekaan rohani yang memerdekakan dari kebencian, korupsi, ketidakadilan, dan segala bentuk perbudakan dosa. Sebab, bangsa yang merdeka sepenuhnya adalah bangsa yang setiap rakyatnya merdeka secara rohani.

 

Action Praktis:

Hari ini, ambil waktu untuk menyingkapkan “belenggu” apa yang masih ada dalam hidup Anda? Dan belenggu apa yang masih mengikat bangsa Indonesia? Mari mengambil hari ini secara khusus untuk menaikkan doa-doa bagi bangsa dan juga diri kita supaya kita bisa merasakan kemerdekaan penuh dari belenggu dosa.

 

Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.

Ikuti Kami