Penyangkalan Berbahaya Buat Kehidupan, Layaknya Asma Buat Tubuh Kita
Kalangan Sendiri

Penyangkalan Berbahaya Buat Kehidupan, Layaknya Asma Buat Tubuh Kita

Inta Official Writer
      2676

Amsal 28: 13

"Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi."

Bacaan Alkitab setahun: Amsal 1; Yohanes 11; 1 Tawarikh 13-15

Denial alias penyangkalan merupakan sebuakh sikap yang kayaknya sangat baik saya lakukan. Jadi, belum lama ini, saya jatuh sakit lagi. Sejak kecil, saya memang menderita penyakit asma.

Saya selalu berkata pada diri sendiri bahwa saya sudah dewasa dan nggak lagi perlu mengonsumsi obat-obatan. Memang sih, sebagian besar hal itu benar.

Tuhan sudah menyembuhkan saya dari rasa sakit tersebut dan kini rasa sakit tersebut tidak parah seperti dulu. Hanya saja, ada satu kondisi dimana saya sedang drop, rasanya sakit asma yang saya derita ini sungguh nggak bisa saya terima.

Itulah yang saya rasakan belakangan ini. Karena merasa asma saya cukup parah, disertai dengan dorongan anak gadis saya, akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke dokter, meskipun ini merupakan kali kedua untuk berkunjung.

Belum lama saya masuk ke ruang periksa, dokter yang mendengar suara napas saya langsung memberikan tindakan pernapasan. Ia duduk tepat di samping saya dan berkata, "Kamu kuat, tapi tidak sekuat yang kamu pikrkan. Dan tidak ada sungai di Mesir yang disebut sebagai De Nile."

Kemudian, dokter ini kembali menjelaskan bahwa perawatan yang saya lakukan selama ini merupakan tindakan pengobatan gejalanya, bukan pada penyakitnya. Hal ini merupakan bentuk penyangkalan dari dalam diri saya sendiri.

Dari kejadian ini, Tuhan berkata kepada saya bahawa dosa juga mirip-mirip dengan apa yang saya alami. Saya bisa menyangkal sekeras apa pun maunya saya, mengobati gejala yang timbul. Namun, setiap masalah pasti ada akarnya. Untuk itu, kita harus mengakui setiap dosa yang kita lakukan di hadapan Tuhan.

Setelah itu, saya juga perlu bertobat dan meminta Tuhan untuk mengampuni dosa kita. Garis besarnya adalah kita mengaku, bertobat dan tidak melakukannya lagi.

1 Yohanes 1:9-10

"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita."

Tanpa adanya penerimaan terhadap keadaan, kita tidak bisa mendapatkan bantuan sama sekali, dari siapa pun. Saya menyadari kalau menindaklanjuti suatu kondisi diperlukan sebuah usaha. Ini juga berarti menghindari sesuatu yang dianggap berbahaya buat saya pribadi. Sama halnya dengan dosa. Setelah dosa diidentifikasi, kita harus menghindari keberadaannya. Seperti saya yang harus menghindari debu, serbuk sari, asap dan cokelat.

Sekarang, jauh lebih mudah buat saya untuk menghindari hal-hal yang bisa membuat asma saya kambuh. Saya memilih untuk tidak datang pada restoran yang penuh asap, karena saya tahu kalau napas saya akan langsung sesak. Namun, saya masih sering tergoda dengan cokelat.

Mudah buat kita sebagai orang percaya untuk menghindari dosa-dosa besar seperti mencuri atau membunuh, tetapi dosa kecil seperti sikap yang buruk, cemburu, atau iri hati sungguh sulit buat jauh dari kita. Semua itu sangat dekat dengan kita, tetapi jadi semakin sulit buat dihindari.

Dengan adanya asma dalam hidup saya, kadang memerlukan tindakan medis tertentu karena saya tidak selalu berhasil sepenuhnya untuk menghindari dari debu atau serbuk sari. Seperti adanya tindakan orang lain yang akan membantu kita, bantuan Roh Kudus juga diperlukan agar kita bisa kembali kepada Tuhan dan juga sebagai pengingat atas dosa kita.

Roma 8:12-13, "Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup."

Mulai sekarang, saya nggak lagi menyangkal kalau saya punya asma. Saya sedang menjalankan serangkaian perawatan untuk mengembalikan sistem pernapasan menjadi normal kembali. Saya juga harus bisa jaga diri terhadap hal-hal yang bisa membuat asma saya ini kambuh.

Seperti saya membiarkan Roh Kudus hadir di tengah-tengah kehidupan saya untuk bekerja dan mengingatkan kita terhadap dosa. Semoga kehidupan kita semuanya telah terbebas dan berada dalam kendali Roh Kudus.

Hak cipta Kathy Schultz. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami