Lukas
7:47
Sebab
itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia
telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia
berbuat kasih.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 122; 1 Korintus
11; 1 Samuel 10-11
Ini adalah Hari Pencucian.
Elise berhak untuk bekerja dan memisahkan cucian dari tumpukan baju. Dia lalu
mengisi mesin cuci dengan pakaian, dan dengan cermat dia mengukur banyaknya
detergen, pemutih dan pelembut kain yang dibutuhkan, lalu dia pun menuangkan ke
masing-masing wadah.
Setelah itu, Elise menekan
tombol 'mulai.'
Begitu dia melihat sisa
tumpukan yang ada, dia baru menyadari bahwa dia sudah melakukan kesalahan yang
besar. Baju putih tenyata masih di lantai.
"Oh Tidak!" seru
Elise, dan mulai panik sambil menekan tombol 'stop-cycle.'
Dia pun mengambil pakaian
yang lain dan memasukkan pakaian putih yang dilantai. Dia merasa lega karena
berhasil menukar baju bisnisnya sebelum terkena pemutih pakaian tadi.
"Mengapa saya melakukan
ini?"katanya. Elise dengan cepat menjawab pertanyaannya sendiri, "Itu
karena aku bertindak tanpa berpikir."
Mencuci pakaian bukanlah
priortias Elise. Mencuci cuma sebuah pekerjaan yang dilakukan karena memang
perlu. Meskipun hari ini adalah Hari Pencucian, Elise sama sekali tidak menganggapnya
pentingnya.
Sambil duduk dan minum kopi,
Elise pun membuka Alkitab. Dia membaca kisah tentang Maria dari Betania yang
berdosa yang akhirnya diselamatkan oleh Yesus dari dosanya.
Sekarang, Maria menawarkan
hadiah yang paling berharga kepada Yesus, yaitu sebuah buli-buli pualam yang
berisi minyak wangi yang merupakan mas kawinnya.
Saat dia mulai meminyaki kaki
Yesus dan menciumnya, air matanya jatuh ke kaki Yesus, lalu dia bersihkan
dengan rambutnya.
Maria nggak puas dengan
menjalani agama yang tak bernyawa, dia malah mengabdi kepada Yesus dengan
segala keberadaannya.
"...tetapi dia membasahi kakiKu dengan
air mata dan menyekanya dengan rambutnya." Lukas 7:44b.
Maria sangat mencintai Yesus!
Dia bahkan mengikuti Yesus sampai kepada salibNya. Maria percaya bahwa Yesus
akan memberikan hidupNya di kayu salib, jadi dia mengurapi Yesus sebagai hadiah
sebelum Yesus dimakamkan, dengan harapan bahwa Yesus akan bangkit kembali.
Elise memikirkan tentang kedua
belas murid itu. Semua penuh pengabdian kecuali Yudas.
Mereka rela menyerahkan mata
pencaharian mereka demi mengikuti Tuan mereka.
Elise pun merasa bahwa dia
harus berkomitmen untuk memprioritaskan waktunya bersama Yesus. Dia memikirkan
orang lain yang menghormati Yesus, dan Elise pun harus melakukan hal yang sama.
"Petrus berkata: Kami ini telah meninggalkan segala kepunyaan kami dan
mengikuti Engkau." Lukas 18:28.
Elise meletakkan Alkitabnya
dan berbisik, "Yesusku, apakah aku hanya mengalir saja dengan cara
religiusku? Apakah aku memusatkan perhatian kepadaMu ketika aku membaca
FirmanMu? Apakah aku memiliki rasa syukur seperti Maria ketika aku duduk di
kakiMu? Bentuklah aku, Tuhan. Bantulah aku menghargai Engkau yang sudah
membayar harga yang mahal dengan kematianMu untuk mengampuni aku. Paling tidak,
yang aku bisa berikan hatiku sepenuhnya untukMu. Ciptakanlah di dalam diriku
hati seorang penyembah."
Dengan lembut, hujan Roh
Kudus mulai turun ke atas Elise. Mesin cuci berbunyi pertanda selesai, tetapi
Elise tetap duduk.
Mengapa, karena ini adalah Hari
Penyucian dan Tuhan menjawab doa tulus Elise.
Lagu pujian dan ucapan syukur
serta damai memenuhi hati Elise yang sederhana. Dia bernyanyi di malam hari dan
kemudian keheningan meresap ke dalam jiwanya.
Dalam keheningan, Elise merasakan penguaatan dari Yesus di dalam dirinya, tidak seperti sebelumnya.
Ini adalah Hari Pencucian,
dan Elise sudah menjadi penyembah. Tuhan Yesus, basuhlah aku dengan kasihMu.
Berkuasalah di hatiku setiap hari.
Hak Cipta © 2019 Diane
Virginia, digunakan dengan izin.