Buka Telingamu, Tuhan Mau Bicara Denganmu!
Kalangan Sendiri

Buka Telingamu, Tuhan Mau Bicara Denganmu!

Puji Astuti Official Writer
      4152

Mazmur 143: 8

Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya! Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku. 

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 21; 1 Korintus 12; Ayub 20-21

Saat saya jalan pagi, saya biasanya bertemu dengan pasangan suami-isteri yang sama, di tempat yang sama, pada waktu yang sama. Pria itu selalu memakai headphone. Bukan earphone, tapi headphone besar, tebal, menutupi seluruh telinganya. Meskipun mereka bersama, jelas dia telah mengabaikan istrinya dan yang lainnya. Dia tidak mendengarkan kicauan burung, dedaunan gemerisik, atau mobil mendekat. Dia berada di zonanya sendiri dan mengabaikan percakapan dengan istrinya, atau siapa pun yang dia temui, tidak ada.

Ketika saya melewati pasangan tersebut pagi ini, saya menyadari saya sering bertindak seperti pria dengan headphone itu. Meskipun saya berbicara kepada Tuhan setiap hari, saya tidak selalu mendengarkan Dia. Seringkali, telinga saya tertutup dan pikiran saya dipenuhi dengan bagaimana cara pemecahan masalah, merenungkan keprihatinan, atau merencanakan jalan hidup saya. Seringkali, saya menghabiskan banyak waktu untuk meminta dan mengulanginya dan sangat sedikit waktu mendengarkan.

Mendengarkan membutuhkan penghentian bicara, pembungkaman tidak hanya fonasi/suara, tetapi juga omelan yang sering muncul di pikiran saja. Berapa kali kita membuat dan menyempurnakan, setelah suatu kejadian, apa yang kita harapkan bisa kita katakan di saat kejadian? Tetapi apa yang akan terjadi jika, alih-alih, kami mematikan pidato mental tersebut dan mendengarkan apa yang Tuhan katakan tentang situasi yang kita hadapi?

Mungkin selama liburan, lebih dari waktu lainnya, kita gagal mendengar suara Tuhan. Banyak sekali gangguan, dan pada saat fokus kita seharusnya pada berkat dan Juruselamat kita, kita mengikuti hal-hal lain yang tampaknya lebih mendesak.

Perhatian

Kaum Israel adalah penggerutu yang sering melihat ke masa lalu. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk mengeluh tentang apa yang tidak mereka miliki dan berharap untuk kembali ke kehidupan sebelumnya (Mesir-red). (Sepertinya  mereka lupa tekanan dan penindasan karena perbudakan yang mereka alami!) Ketika Musa ingin mendapatkan perhatian mereka, pesan itu sering didahului dengan "Dengarlah, hai Israel!" Dengan kata lain, "Perhatikan, hai orang Israel. Aku akan memberitahumu sesuatu yang penting." 

Tuhan sering mengutamakan pesannya kepada kita dengan cara yang sama. Itu bisa melalui kata-kata teman, anggota keluarga, firman Tuhan, atau peristiwa. Atau dia dapat berbicara kepada kita secara langsung melalui Roh Kudus. Tidak masalah bagaimana cara  pesan itu disampaikan, jika kita tidak memperhatikan, kita kehilangan arahan yang penting.

Dengarkan suara yang tepat

Kurangnya fokus secara spiritual adalah pergumulan bagi kita semua. Apa yang terjadi dalam kehidupan fisik kita hampir selalu menguasai  kehidupan spiritual kita, kecuali jika kita secara sadar berupaya mengintegrasikan keduanya. Dunia berteriak meminta perhatian kita sementara roh secara diam-diam memintanya. 

Cara terbaik untuk mendengarkan suara Tuhan adalah dengan menghabiskan waktu di dalam firman-Nya. Jangan gunakan alasan bahwa kamu  tidak punya waktu karena kita menyediakan waktu untuk hal-hal yang kita tentukan menjadi prioritas. Jadikan perenungan dan pencernaan firman Tuhan sebagai prioritas utama bagi kehidupan rohanimu sama seperti makanan untuk tubuh jasmani.

"Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam." (Yeremia 15:16).

Yakinlah, Tuhan mendengar

Terkadang, rasanya Tuhan tidak mendengarkan karena Dia tidak menjawab dalam jangka waktu yang kita tentukan, tetapi firman Tuhan meyakinkan kita bahwa Dia mendengar,

"Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya." (1 Yohanes 5:15).

Ingat, kitalah yang memiliki masalah pendengaran, bukan Tuhan. Hari ini, singkirkan kebisingan dunia. Lepaskan headphone. Lepaskan earbud. Berhenti berbicara. Buka hati, pikiran, dan jiwamu dan dengarkan. Bisakah kamu  mendengar suara Tuhan sekarang?

Hak Cipta © Candy Arrington, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami