Kisah Para Rasul 5:41
Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 17; Ibrani 11; Ayub 11-12
Beberapa hari yang lalu saya lewat di antara tembok-tembok yang sudah saya hias dengan aksesoris khas Natal. Lengkap dengan lampu yang menyoroti sebuah gambaran mengenai kelahiran Kristus. Ada Yusuf, Maria, orang bijak, para gembala, dan beberapa hewan yang mengelilingi mereka.
Tapi tunggu dulu.. bayi Yesusnya tidak ada! Ia telah dicuri! Saya mengecek kembali gambaran yang saya buat itu. Tidak menemukan apa pun. Gambaran kelahiran Kristus yang saya buat dengan boneka-bonekaan itu telah kehilangan Yesus.
Saya perlu waktu untuk mencari tahu siapa kira-kira yang akan mencuri bayi Yesus. Siapa yang kira-kira akan mencuri bayi Yesus tersebut? Apakah itu anak-anak iseng? Seseorang yang tidak suka dengan keluarga kami? Orang Ateis atau orang lain yang nggak suka dengan Yesus? Saya pikir, orangnya adalah dia yang tidak menyukai Yesus.
Rasanya saya dan keluarga tengah mengalami sebuah presekusi karena mengasihi Kristus. Ini merupakan salah satu contoh kecilnya: saat gambaran kelahiran Kristus kita dicuri oleh seseorang, tepat seminggu sebelum hari Natal itu tiba. Saya, juga anak-anak cukup sedih dan kecewa akan kehilangan itu. Saya pikir, ternyata ada salah satu tetangga saya yang tidak menyukai Yesus yang kami kasihi itu.
Kita nggak sendirian. Ada banyak gereja, organisasi, dan individu lain di seluruh penjuru yang mungkin mengalami hal serupa. Bahkan, saya pernah melihat ada orang yang menaruh sebuah tanda yang bertuliskan, "Yesus telah dicuri."
Mengenai hal ini, saya jadi berpikir mengenai bagaimana saya harus bersikap. Mungkin saya harus membeli boneka-bonekaan lain, kemudia meletakkan gambaran kelahiran Kristus itu di tempat yang lebih aman, misalnya di atas genteng.
Bisa juga, kita memberi lebih banyak lagi boneka Yesus dan menaruh tanda yang bertuliskan, "bayi Yesus gratis buat kalian yang membutuhkannya!" Setelah saya pikir ulang, kayaknya cara-cara di atas tidak akan bisa menolong kita pada situasi Natal seperti saat ini.
Saya berdoa. Kemudian saya ingat pada Kisah Para Rasul 5:41 yang menceritakan saat Petrus dan rasul lainnya disingkirkan karena berusaha untuk memberitakan keselamatan.
Saya berdoa agar Yesus bisa menolong saya untuk tetal bersuka, meski ada banyak orang yang memgolok-ngolok keputusan saya untuk mengikut Kristus. Bagaimana pun juga, alasan saya untuk membuat gambaran kelahiran Yesus adalan untuk memperlihatkan arti Natal pada setiap orang yang lewat atau mengunjungi rumah kami.
Kemudian, hal ini mengingatkan saya, yang saya kira, ini merupakan perbuatan dari Roh Kudus, untuk membuat sebuah tanda yang bertuliskan, "Yesus telah bangkit dan kini ada di dalam hati setiap orang yang percaya kepadaNya." Saya pikir, bukankah ini kemudian menjadi sebuah pesan positif dari gambaran kelahiranNya?
Keesokan harinya, saya menceritakan kejadian ini pada seorang teman. Dia turut sedih dengan kejadian ini, kemudian mengatakan, "Kalau saya sih pasti marah. Ini kan tindakan yang tidak terpuji. Ayo kita berdoa agar mereka yang iseng diberi pelajaran oleh Tuhan."
Saya menyautnya, "Saya akan berdoa karena saya marah pada orang tersebut. Tapi, saya tahu kalau ada waktu bagi Daud untuk bedoa seperti yang ia lakukan dalam kitab Mazmur. Namun, ini bukan tentang saya dan gambaran kelahiran Kristus. Ini adah tentang bagaimana orang-orang bersikap pada Kristus. Saya mau mendoakan agar Tuhan bisa memakai situasi ini untuk mengenalkan diriNya kepada orang lain.
Tuhan itu baik dan mau mengampuni kita, meski sebenarnya kita tidak pantas. Tuhan mengasihi dan memberkati kita, walau kadang kita menyakiti hatiNya. Menghargai pengampunan dan kasih Tuhan ini adalah praktek dari ayat Alkitab di bawah ini.
Lukas 6:27-28, "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu."
Sekarang, mari kita berdoa.. Tuhan Yesus yang baik, hati kami penuh akan sukacita sebab Natal sebentar lagi akan tiba. Kami sangat menyukai perayaan hari kelahiran Kristus di bumi ini. Kami berharap kalau ada orang yang mencuri boneka Kristus, atau pernak pernik Natal yg lain karena tidak menyukaiMu, tolong ampuni mereka. Tolong tunjukkan kepada mereka kalau mereka tidak bisa mencuri Yesus dari hati kami. Bahwa pengampunan dari Engkau adalah sebuah kebebasan yang kekal. Bahwa Tuhan hadir dalam setiap hati orang percaya.”
Dicetak ulang dengan izin dari Christian Soul Care Devotion © Bill Gaultiere, Ph.D.