Ada Kuasa Dalam Ucapan Syukur!
Kalangan Sendiri

Ada Kuasa Dalam Ucapan Syukur!

Inta Official Writer
      4983

Mazmur 9:1

"Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib;"

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 6; Wahyu 12; Nehemia 4-5

Dalam sejarahnya, presiden pertama yang secara resmi memberikan pesan Thanksgiving adalah George Washington. Pesannya:

".. agar kita bisa bersatu dalam memberikan kepadaNya rasa syukur yang tulus dan bersyukur dengan rendah hati atas perhatian dan perlindunganNya kepada orang-orang di negara ini..."

Kemudian, ketika diuji berat dalam Perang Saudara, Abraham Lincoln mengeluarkan suaranya dalam pesan Thanksgiving:

"Karena itu aku mengundang saudara-saudara sekalian.. untuk menetapkan dan menjadikan hari Kamis terakhir pada bulan November berikutnya, sebagai hari Thanksgiving dan pujian untuk Bapa kita yang baik hati di dalam Surga. Dan aku merekomendasikan untuk... dengan sungguh-sungguh memohon tangan Tuhan yang Mahakuasa untuk menyembuhkan luka-luka bangsa dan memulihkannya..  untuk bisa menikmati perdamaian, harmoni, ketenangan, dan persatuan."

Kita pasti tahu kalau setiap manusia pasti ada momennya dimana mereka menghadapi satu masalah dalam hidupnya. Seperti yang dilakukan oleh para tokoh-tokoh dalam Alkitab atau pahlawan-pahalawan kita terdahulu, kita harus meluangkan waktu untuk mencari kebijaksanaan dan bimbingan dari Bapa Surgawi untuk mengucap syukur dan berterima kasih kepadaNya atas setiap berkat yang telah diberikan olehNya.

Mengucap syukur merupakan bagian penting dalam kehidupan seorang Kristen. Itu merupakan batu penjuru menuju doa-doa kita. Rasul Paulus mengatakan dalam Filipi 4:6, "anganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."

Setiap permintaan dan syafaat yang kita haturkan kepada Tuhan harus dibawa bersama dengan ucapan syukur sebagai tanda iman kita. Kita berterima kasih kepada Tuhan bahwa Dia telah mendengar doa-doa kita, dan bahwa setiap hal yang dikerjakan olehNya dalam kehidupan kita itu baik. KehendakNya buat kita itu merupakan terang buat kehidupan kita. Alkitab pun dipenuhi dengan doa dan ucapan syukur.

Daniel 2:23, "Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja."

Efesus 5:19-20, "Dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita."

Ucapan syukur merupakan cara kita menunjukkan kerendah hatian di hadapan Allah yang Mahakuasa. Suatu hari, Yesus menyaksikan hati yang penuh syukur ketika Dia menyembuhkan sekelompok orang yang sakit kusta.

Lukas 17:14-16a, "Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya.”

Yesus menangkap sikap rendah hati orang tersebut dalam ucapan syukur, tetapi juga tentang kesembilan orang lainnya yang tidak bersyukur.

Cerita di atas mengingatkan kita agar bisa menjadi seperti orang yang sakit kusta, kemudian kembali untuk mengucapkan syukur. Saat kita berada bersama-sama dengan keluarga dan teman-teman, cobalah untuk mengucap syukur atas setiap hal yang telah Tuhan lakukan dalam kehidupan kita selama setahun ke belakang.

Dalam iman kita, ucapkanlah syukur untuk rencana Tuhan yang akan datang, sebab ada kekuatan yang luar biasa di dalam ucapan syukur.

Hak Cipta © Craig von Buseck. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami