Sudahkah Tuhan Mengenalimu?
Kalangan Sendiri

Sudahkah Tuhan Mengenalimu?

Inta Official Writer
      3614

Matius 10:29-31

"Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.”

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 22; Matius 22; Kejadian 43-44

Belum lama ini saya menerima sebuah pesan berisi sebuah kabar duka tentang seorang jemaat yang telah meninggal sebulan lalu. Setelah dirinya memerangi penyakit kanker yang menggerogoti tubuhnya, akhirnya pria itu menyerah dan meninggal.

Saya sendiri sudah tidak melihatnya selama enam tahun belakangan ini. Kalau diingat-ingat, saya sudah tidak lagi bercakap-cakap dengannya selama tiga tahun terakhir. Nama dan nomor teleponnya masih tersimpan dalam telepon genggam saya.

Bagi saya pribadi, rasanya aneh sekali punya kontak seseorang yang sudah tidak lagi ada di dunia ini.

Kalau saya telepon orangnya, memangnya siapa yang akan menjawabnya? Tetapi tetap saja saya menelpon nomornya. Ada tiga nada melengking, kemudian berbunyi, "Maaf, nomor yang anda tuju sudah tidak aktif. Kalau Anda merasa terjadi kesalahan, cobalah untuk mengecek kembali nomor telepon yang dituju."

Mendengarnya, saya jadi berpikir tentang apa yang terjadi kalau perusahaan operator mempunyai pesan, "Mohon maaf, telepon yang Anda tuju telah meninggalkan kehidupan fana menuju kehidupan yang kekal. Kami berharap Anda bisa menghubunginya kembali ketika Anda sendiri pergi kesana juga."

Setiap orang yang memiliki telepon genggap pasti pernah nenambahkan, juga menghapus kontak yang ada dalam telepon mereka. Namun, ketika saya hendak menghapus nomor telepon orang ini, saya terhenti sejenak. Rasanya, menghapus nama orang ini seharusnya adalah pekerjaan Tuhan.

Ketika akhirnya saya menghapusnya, saya melakukannya dengan penuh hormat, dan kesedihan bahwa orang ini telah tidak ada lagi di dunia ini. Mungkin pula ada orang di luar sana yang mengenal orang ini atas kebaikannya, tidak menyadari kepergiannya sama sekali.

Namun, Tuhan mengenalnya. Dan saya yakin kalau Ia akan menyambut kedatangannya saat di surga nanti. Tidak peduli seberapa keras kita membuat orang lain mengenal kita, baik itu dalam hidup maupun mati, yang terpenting adalah dikenal oleh Tuhan.

Meskipun demikian, banyak orang yang ketakutan kalau dirinya tidak akan dikenali. Hal ini yang kemudian mendorong banyak orang untuk mengejar segala pencapaian dan upaya agar nama mereka bisa terkenang dengan baik.

Terlepas dari pekerjaan yang kita lakukan dan semuanya, pertanyaannya adalah, bagaimana kalau ternyata Tuhan tidak mengenali kita.

Ini pesan yang bisa mengingatkan kita. Matius 7:21-23,

"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Setiap kita bisa saja melakukan banyak hal secara spiritual yang luar biasa, bahkan menjadi orang yang dikenal oleh banyak orang. Tetapi, hanya satu hal yang paling penting. Tuhan mengenali siapa kita dan menghitung setiap helai rambut yang ada di kepala kita.

Tuhan telah menyiapkan tempat bagi saya di surga. Jadi, walaupun hari-hari saya pendek dan orang banyak akan melupakan saya, saya tidak perlu ambil pusing tentangnya. Saya akan menghabiskan kekekalan bersama Dia yang mengenal saya:

Mazmur 103:16-17, "Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi. Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu.”

Saya pribadi, tidak lagi perlu mengkhawatirkan dikenal atau tidaknya saya di dunia ini. Cukup Tuhan saja yang mengenali saya. Apakah Tuhan sudah mengenalmu, demikian juga kamu telah mengenalnya?

Matius 10:29-31, "Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.”

"Tuhan, terima kasih sudah mengenalku. Telah mengasihiku dan menebusku. Terima kasih karena Engkau telah memegangku di tanganmu. Apa pun yang saya capai di bumi ini adalah nomor dua. Bahkan ketika saatnya kontak di bumi ini di hapus, aku telah siap."

Hak Cipta © Peter Lundell, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami