Kapan Dosa Disebut Sebagai Dosa?
Kalangan Sendiri

Kapan Dosa Disebut Sebagai Dosa?

Inta Official Writer
      3297

Mazmur 32:5

“Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: “Aku akan mengaku kepada TUHAn pelanggaran-pelanggaranku,” dan Engkau akan mengampuni kesalahan karena dosaku.”

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 37; 1 Timotius 1; Yesaya 27-28

Selama perjalanan dalam mencari Tuhan untuk kebangunan rohani, kita nggak boleh lupa bahwa berbalik dari dosa kita merupakan langkah yang sangat penting.  Kita perlu bertanya kepada Tuhan tentang dosa yang ada dalam hidup kita, dosa-dosa yang menahan kita untuk memiliki semua kepunyaan Tuhan.

Apa yang harus kita lakukan saat menyadari bahwa ada hal yang kita lakukan dalam keseharian ternyata adalah dosa? Ini merupakan momen dimana Tuhan menunjuk kita dan berkata pada tindakan kita bahwa itu berdosa.

Tentu saja kalau hal ini bukanlah sesuatu yang mau kita dengar. Daripada menyebutnya dosa, kita lebih suka kalau menggantinya dengan sebutan yang lain. Bahkan, kita memang menyadari kalau perbuatan kita itu dosa, tetapi kita punya segudang alasan untuk membenarkan diri sendiri.

Apakah kita telah lupa, bahwa dosa kecil pun tetap dinamakan dengan dosa? Apakah kita perlu diingatkan kembali kalau tidak ada yang namanya dosa kecil atau besar? Yang namanya dosa ya dosa.

Kita sudah menipu diri sendiri, sehingga kita membuat alasan yang menyedihkan dapat menyentuh hati Tuhan dan membuat Tuhan tidak lagi fokus pada dosa kita, melainkan fokus pada kesesakan yang sedang kita alami.

Atau mungkin… Kita berpikir kalau Allah telah menyingkirkan konsep konsekuensi dosa?

Tuhan mengasihi kita dan tidak mau dosa itu menjadi bagian dalam kehidupan kita. Untuk menjadikan hal itu, kita perlu datang ke tempat dimana kita benar-benar mengaku dan menyesal atas dosa yang telah kita lakukan. Kita harus minta Tuhan untuk mengampuni kita, dan memutuskan kalau kita nggak akan jatuh dalam dosa itu lagi.

Saya telah melihat banyak permasalahan dari sebuah hubungan, dan menyadari kalau dosa merupakan akar permasalahannya. Tuhan menyebut tindakan mereka dosa, sementara mereka ingin menyebutnya sesuatu yang lain.

Coba tilik kembali hati kita. Tanyakan pada diri sendiri, ‘Apakah ada sesuatu yang perlu diungkapkan soal dosa yang melekat di dalam kita?’

Mungkin ini bukanlah hal yang mudah, tetapi Tuhan, dengan penuh kasih, akan menunjukkan setiap dosa dan kesalahan kita. Kita harus bertumbuh di dalam Tuhan setiap harinya, dan mengaku dosa adalah satu cara termudah untuk memulainya.

Mari tidak mengabaikan dosa. Kita harus menanggulanginya. Bawa itu pada Yesus. Biarkan belas kasih Tuhan melingkupi dan menghapuskan dosa-dosa kita. Kita tidak bisa tawar menawar dengan dosa.

Mazmur 51:9-10, “Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh.”

Hak Cipta Martha Noebel. Digunakan dengan izin. 

Ikuti Kami