Firman Tuhan Selalu Tepat Pada Sasaran!
Kalangan Sendiri

Firman Tuhan Selalu Tepat Pada Sasaran!

Inta Official Writer
      2718

Lukas 24:31

“Ketika itu Terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.”

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 105; Lukas 17; Yosua 21-22

Mereka melihat ke arah saya seakan saya datang dari bulan. Pernahkan diantara kita yang mencoba untuk menyampaikan sesuatu pada seorang anak atau murid, mungkin juga pada orang dewasa dan mendapatkan respon tatapan yang kosong?

Ekspresi yang menyiratkan perkataan, "Ngomong apaan sih?" Kebenaran akan firman Tuhan tidak selalu bisa langsung kita pahami pada saat yang sama ketika mereka mendarat di telinga kita.

Saya adalah seorang guru. Saya punya sebuah tempat khusus di ruang kelas dimana saya terbiasa membuat segelas kopi, sementara para murid sedang belajar. Seringkali saya mendapatkan komentar betapa mereka, anak-anak sangat menyukai wangi kopi dari cangkir saya yang memenuhi seantero ruangan.

Suatu hari, saya mendapatkan sebuah memorandum dari kepala sekolah. Catatan itu berisikan bahwa saya tidak lagi diperbolehkan untuk membuat kopi di ruang kelas karena alasan keamanan dan biaya. Saya, dengan sangat berat hati, mengikuti peraturan tersebut. Dimana tindakan saya, tidak lama setelah saya berhenti membuat kopi di dalam ruangan, anak-anak mulai bertanya, "Pak Guru, kenapa kok nggak bikin kopi lagi?"

"Polisi kopi menangkap saya," yang kemudian saya lanjutkan dengan menceritakan bahwa membuat kopi di dalam kelas tidak lagi diperkenankan.

Saya tahu kalau saat itu punya waktu mengajar. Jadi, saya menunggu anak-anak untuk datang, dan kemudian akan mulai memulai diskusi soal absennya alat pembuat kopi di dalam kelas, sekaligus tentang saya yang tidak lagi bisa membuat kopi saat mereka belajar.

Saya mengatakan kepada mereka semua bahwa ini bukan karena saya ketahuan kepala sekolah, sehingga saya ditangkap; ini juga soal melakukan apa yang benar. Memang sih, kepala sekolah mungkin tidak akan pernah memeriksa kembali kelas saya untuk memastikan bahwa saya tidak lagi akan membuat kopi di kelas.

Tetapi saya tahu kalau hal tersebut dilakukan, maka saya melakukan sesuatu yang tidak benar. Para siswa menatap saya seolah-olah saya baru datang dari bulan. Mereka memang tidak mengutarakan pendapatnya secara lisan, tetapi ekspresi wajah mereka berbicara banyak. "Jadi, kalau kamu tidak tertangkap, maka apa bedanya?"

Kemudian melempari mereka dengan pertanyaan yang spontan membuat air muka mereka sontak kebingungan. Kata saya," Kalau bapak tidak mau mengikutin aturan yang diberikan dari kepala sekolah, kenapa kalian harus mematuhi perintah yang ada di dalam kelas bapak?"

saya kembali mendapat tatapan kosong dari mereka, seolah mereka berkata, "Bapak guru satu ini ngomong apa, sih?"

Saya tahu kalau pertanyaan saya tidak mendekati sedikitpun dari jawaban yang mereka inginkan.

Namun, saya percaya kalau suatu hari, di masa yang akan datang, ada siswa yang harus mendapati dirinya berada dalam situasi yang sama, sehingga harus bisa menyerahkan diri dan wewenangnya untuk melakukan tindakan yang benar.

Tuhan sedang mengunduh kejadian ini di pita memori spiritual mereka. Beberapa di antara mereka akan mendapatkan momen 'Aha' dan akhirnya berkata. "Oh, jadi ini ya yang dimaksud oleh guru SD saya waktu itu."

Informasi tidak sama sekali mengubah kita, tetapi keselamatan iya. Tuhan menunggu waktu pembelajaran setiap kita sampai hati kita benar-benar siap. Dan setiap kita punya Roh Kudus yang dapat mempercepat informasi yang sudah kita miliki. Itu membuka mata rohani kita untuk memahami kebenaran yang diungkapkan.

Banyak hal yang dikatakan oleh Tuhan kepada murid-muridNya sebelum hari kematianNya. Namun perkataan tersebut kemudian mereka pahami ketika Ia telah bangkit. Contoh kasus, Lukas 24:32,

"Kata mereka seorang kepada yang lain: “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”

Firman Tuhan selalu mencapai tujuannya (Yesaya 55:11), sehingga pengetahuan yang kita dapatkan dari Alkitab akan menjadi sumber renungan dan wahyu buat setiap kita. Jadilah orang tua, guru, atau teman-teman yang peduli, di musim yang tepat kita akan melihat buah dari usaha kita.

Hak Cipta © 2017 Ken Barnes. Digunakan dengan izin.

 

 

Ikuti Kami