Pelukan Penuh Pengampunan Yang Memerdekakan
Kalangan Sendiri

Pelukan Penuh Pengampunan Yang Memerdekakan

Puji Astuti Official Writer
      3863

Efesus 1:7-8

Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.

Bacaan Alkitab Setahun  Mazmur 99; Lukas 11; Yosua 9-10

Yolanda adalah seorang ibu yang memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan, dia melayani keluarganya dengan penuh kasih dan bimbingan Tuhan. Imannya memampukan dia melewati berbagai pencobaan, tetapi tidak ada yang membuatnya siap menghadapi kejadian mengenaskan ini.

Suatu hari seorang anak muda pulang dari pesta kampus dan membuat kuputusan yang mengubah kehidupan Yolanda sepenuhnya. Dia mengalami kecelakaan di jalan. Sebuah mobil muncul di depan mobil pria muda itu dan dia menabrak bagian depannya; menyebabkan kecelakaan yang mematikan. Dua anak Yolanda ada di mobil yang ditabrak anak muda itu. Keduanya tewas saat itu juga.

Pengadilan dilakukan dan hukuman diberikan kepada anak muda itu. Tetapi, anak muda yang bersalah itu mendapatkan kelonggaran dan setelah lima tahun penjara, ia mendapatkan hukuman percobaan.

Setelah lima tahun dalam kesedihan, Yolanda mendapatkan telephone dari pengacaranya. Sebuah pertemuan diatur untuk Yolanda bertemu dengan pria muda itu, agar pria itu bisa meminta maaf atas perbuatannya.

Mereka berdua bertemu di ruangan khusus, saling berhadapan di antara meja sedangkan pengacara dan staf penjara memperhatikan. Pria muda itu bicara. Kepalanya tertunduk menghindari  memandang Yolanda. Dia berusaha membuat pembelaan. Dia mengatakan bahwa putranyalah yang salah karena berada di depan mobilnya. Dia membuat berbagai alasan yang tidak masuk akal, menyalahkan putra Yolanda yang berada di tempat dan waktu yang tidak tepat, dan dia tidak meminta maaf.

Para pengacara, petugas yang merekam dari pengadilan, dan semua orang di ruangan itu terdiam, menunggu respon Yolanda. Setelah lima tahun menderita, dia kini duduk di depan sumber rasa sakitnya, dan hatinya berseru kepada Tuhan. Seperti sebelum-sebelumnya, Tuhan Yesus berbicara dengan lembut kepadanya dan memberinya tuntunan.

“Yoladan,” kata Yesus, “Anak itu tersesat. Dia membutuhkan Aku. Dia tidak punya siapa-siapa di sini. Keluarganya meninggalkan dia sendirian. Dia butuh Aku.”

“Tettapi Tuhan,” dia bertanya, “Apa yang aku lakukan?”

“Putriku, Aku memilikimu. Aku selalu ada untukmu, dan Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Tetapi Dia butuh Aku. Dia tidak memiliki apapun, tidak seorangpun. Ampunilah dia Yolanda, ampuni dia.”

Sebuah ayat terdengar di telinganya. “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." (Lukas 6:36).

Dia bertanya pada dirinya sendiri. “Bagaimana aku bisa mengampuni dia? Bagaimana bisa? Tetapi aku tahu bahwa Yesus sudah mengampuni aku.”

Setelah berefleksi sejenak, Yolanda menarik nafas panjang dan memecah keheningan di ruangan itu. Dia menatap mata anak muda itu, yang masih tertunduk, dan berkata, “Aku mengasihimu dengan kasih Tuhan. Aku mengampunimu!”

Semua orang memandang Yolanda. Terkejut dan tertegun, mereka tidak percaya dengan apa yang mereka dengar. Pelan-pelan anak muda itu mengangkat kepalanya dan untuk pertama kalinya tatapan mata yang sama-sama penuh penderitaan itu bertemu. Dia bingung dan wajah yang linlung tampak di mukanya, dia tidak mengerti apa yang terjadi.

Dengan kelembutan yang hanya bisa datang dari Tuhan Yesus, Yolanda berdiri, membuka tangannya dan berkata, “Aku mengampunimu!”

Melihat itu, anak muda itu langsung melompat melewati meja dan memeluk Yolanda. Dia membenamkan kepalanya dalam pelukan Yolanda dengan penuh air mata dan suara tangisan terdengar. Yolanda memeluknya seperti anaknya sendiri. Menjadi ibu baginya, sambil mengelus kepalanya dengan lembuh dan berkata, “Tidak apa-apa sayang. Tidak apa-apa sayang.” Anak muda itupun terus menangis tak terkendali.

Lalu Yolanda berdoa, “Yesus, ambilah pengurapan pelayanan yang ada atas putra-putraku dan curahkanlah kepadanya. Beri dia pengurapan ganda! Dia masuk kesini sebagai Saulus, ijinkan dia keluar sebagai Paulus!”

Sambil dia berdoa, kaki pemuda ini lemas. Namun Yolanda tetap memeluknya erat dengan kasih ibu yang penuh pengampunan. Tidak ada mata yang tidak basah melihat bagaimana kasih Tuhan dinyatakan di ruangan itu, sebuah tindakan pengampunan yang luar biasa. Pada akhirnya baik Yolanda maupun pemuda itu bebas untuk melanjutkan kehidupannya.

Tuhan kita yang adalah kasih, menunjukkan pengampunan-Nya saat dia menyerahkan Putra-Nya yang tunggal bagi kita. Melalui Kristus, kita menerima pengampunan yang hebat dari Tuhan yang membebaskan kita dari dosa dan rasa malu. Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34).

Karena Yesus, kita juga bisa mengangkat kepala kita, berjalan dalam kasih Tuhan, dan mengalami pelukan yang penuh kasih dari tangan Tuhan yang penuh pengampunan itu.

Copyright © Gene Markland. Digunakan dengan izin. 

Ikuti Kami