Ayo Lebih Bijak! Begini Cara Kita Seharusnya Menghabiskan Waktu Liburan
Kalangan Sendiri

Ayo Lebih Bijak! Begini Cara Kita Seharusnya Menghabiskan Waktu Liburan

Inta Official Writer
      3611

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yag sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Filipi 4:8

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 4; Matius 4; Kejadian 7-8

Suatu waktu, saya sedang berdiskusi dengan teman saya yang mengenai kebiasaan orang Yahudi berkenaan hari Sabat. Setiap Jumat hingga Sabtu sore, mereka akan beristirahat untuk mendekatkan diri dengan Tuhan lebih lagi. 

Kemudian, saya berpikir, bagaimana kehidupan saya dapat berubah jika saya ikut memberikan waktu saya selama 24 jam untuk istirahat dari kesibukan saya dan menggunakan waktu tersebut untuk mendekatkan diri saya dengan Tuhan. 

Buat kehidupan yang sekarang ini, untuk mendapatkan satu hari tanpa pekerjaan saja sangat sulit, bagaimana bisa saya meluangkan 24 jam waktu tersebut untuk Tuhan? Kalaupun saya mendapatkan waktu libur, sudah pasti saya lebih memilih untuk berlibur ke luar kota dan bersantai di sebuah tempat untuk melepas penat. 

Bukannya meluangkan waktu untuk Tuhan, saya cenderung mencari pelarian lain untuk menghabiskan waktu yang sangat jarang bisa saya dapatkan tersebut. Bahkan, pada Natal kemarin, ketika saya pikir saya seharusnya meluangkan waktu seharian penuh untuk merenungi kasih-Nya, saya justru disibukkan dengan kegiatan perayaan dimana-mana. 

Kue, hadiah, berkunjung ke rumah keluarga dan teman, kemudian menghias ruangan adalah kegiatan yang saya pilih untuk menghabiskan Natal saya. Kemudian saya kembali diingatkan kalau kita seharusnya meluangkan waktu kita untuk Tuhan lebih banyak? Tuhan meminta kita untuk beristirahat dan mendekat kepada-Nya lebih lagi.

Ketika liburan ini telah usai, kita seharusnya bertanya kepada diri sendiri demikian: Apakah kegiatan yang telah kita lakukan selama liburan ini bertujuan untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dan memulihkan jiwa dan hati kita? Bagi saya, jawabannya ada di bawah ini;

1. Tidur. Ketika saya kurang istirahat, saya cenderung mudah marah dan sensitif. Hal ini membuat saya membuka peluang bagi setan untuk berkuasa atas diri saya. Buat saya, tidur yang cukup membuat saya lebih dekat dengan Tuhan dan nyaman secara umum. 

2. Berjalan. Menyempatkan untuk jalan-jalan menikmati pemandangan pagi selama 10 menit membuat saya lebih dekat dengan Tuhan seiring dengan udara segar yang saya hirup. Tentu saja, saat melakukan hal ini kita juga perlu memperhatikan cuaca yang ada. Hindari jika cuaca sedang dingin atau hujan deras. 

3. Membaca. Baik itu Alkitab, sebuah novel yang bagus, buku-buku seputar pernikahan, parenting, atau buku-buku motivasi, buat saya, membaca membuat tubuh saya menjadi lebih rileks. 

4. Menulis. Tidak banyak orang yang menikmati ketika menuangkan isi hatinya kedalam bentuk tulisan, namun buat saya, kegiatan ini dapat merefleksikan perasaan saya dan membantu saya dalam memahami apa yang Tuhan sedang ajarkan dalam hidup kita ini. 

Mungkin arti istirahat buat setiap kita berbeda. Istirahat boleh jadi adalah wkatunya beres-beres, berkumpul dengan orang lain, atau bermain game. Namun, beberapa kegiatan yang mengingatkan kita kepada Tuhan jauh lebih baik. Ayat pada Filipi 4:8 diatas merupakan contoh yang baik untuk dilakukan pada saat waktu luang kita.

Mulai sekarang, ayo meminta kepada Tuhan agar bisa beristirahat dibandingkan disibukan dengan rencana liburan yang menguras tenaga kita. Setiap kegiatan yang kita lakukan, pastikan kalau kegiatan tersebut membuat kita lebih dekat lagi dengan Tuhan.


Ikuti Kami