Roma 8:5
Sebab
mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Bacaan
Alkitab Setahun: [kitab]mazmu2[/kitab]; [kitab]matiu2[/kitab]; [kitab]kejad3-4[/kitab]
Baru-baru ini seorang teman dan saya sedang mengobrol-obrol. Sepanjang
pembicaraan, entah bagaimana topik yang kami bicarakan selalu mengarah kepada
"cara lama kami yang buruk." Teman saya mulai bercerita tentang salah
satu rekan kerjanya yang suka menghabiskan waktu dan uang di klub-klub striptis.
Saat melanjutkan, dia juga memberi tahu saya bahwa temannya adalah seorang yang doyan selingkuh.
Dia sendiri menceritakan kisah perselingkuhan dan sakit hatinya dengan tatapan mata yang penuh kegembiraan. Ini adalah tampilan yang sama seperti yang kamu lihat di program paruh baya versi TV dari "redneck". Senyum di wajah pria yang ada di program televisi itu adalah senyum yang sama yang ada di wajah teman saya. Itu adalah kebanggaan. Bagian percakapan yang benar-benar meninggalkan jejaknya pada saya adalah saat dia mengucapkan kata-kata, "Kurasa anak laki-laki akan selalu menjadi anak laki-laki."
Kita
telah memutarbalikkan frasa yang tidak berbahaya ini dan memanfaatkannya.
Pepatah ini ditemukan untuk membenarkan perilaku seorang anak laki-laki saat ia
ingin melompat dari atap ke kolam renang atau melihat seberapa cepat ia bisa
mengemudikan sepedanya di atas bukit. Pria dewasa (dan wanita) telah menjadi ahli dalam bidang pembenaran.
Bukannya
tumbuh menjadi orang dewasa yang terhormat, beberapa telah belajar bahwa mereka
bisa lolos dengan sesuatu jika mereka hanya mengatakan, "Kamu mungkin
tidak setuju dengan hal itu, tetapi memang seperti itulah kami." Sudahkah
kita lupa bahwa ada sebuah kebenaran yang benar-benar jelas dan sebuah kesalahan yang benar-benar jelas?
Kejadian 6:5 mengatakan,
"Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,"
Kita
tidak bisa secara terang-terangan melewati batas dan mengharapkan orang
memperlakukan kita seperti pria sejati; bahkan jika kita membenarkan dan membuat alasan. Tuhan tahu hati dan tindakan kita mengungkapkan karakter kita kepada orang lain.
Tidak ada yang salah dengan anak laki-laki yang suka mengendarai sepedanya
dengan sangat cepat atau ingin melompat dari atap ke kolam. Mereka mungkin
tidak selalu menjadi orang yang paling cerdas saat melakukan hal-hal yang
seperti itu, tetapi apa yang mereka kerjakan tersebut bukanlah sesuatu yang berdosa.
Pria yang menggunakan alasan yang sama untuk menipuP istri mereka, berjudi, mabuk-mabukan, melihat pornografi, atau menyia-nyiakan uang keluarga telah memilih untuk tidak hanya menunjukkan bahwa mereka belum pernah menjadi dewasa, tetapi juga bahwa sama sekali tidak ada otoritas dalam kehidupan mereka. Pria seperti ini tidak bisa dipercaya.
Baca Juga: Ritson Manyonyo, Pria Tunanetra yang Hidup Dalam Dosa Perzinahan
Hanya
karena kita ingin sedikit berpetualang tidak berarti kita melakukan sesuatu
yang salah. Namun, ketika kita mulai membenarkan perilaku yang berbahaya dan
berdosa dengan mengatakan kepada orang-orang bahwa tindakan kita hanyalah
"bukan sesuatu yang mereka pahami," dan karena itu dapat diterima, kita mendistorsi segala sesuatu tentang siapakah Allah yang menciptakan kita.
Sangatlah
membebaskan mengetahui bahwa Tuhan telah memberi kita sebuah kompas sehingga
kita tidak tersesat ke padang gurun, namun Ia juga memahami keinginan seseorang untuk bersenang-senang. Ada beban
berat dan kegelapan yang menemani saat kita mengejar "kesenangan" di
luar wilayah Tuhan. Tetapi orang-orang yang berbalik (bertobat) dan mencari
sensasi dengan cara yang menghormati Tuhan memiliki kesempatan yang berlimpah-limpah, hidup tanpa beban rasa bersalah dan dosa.
Semoga kamu aktif mengejar semua petualangan yang Tuhan tawarkan.
Hak Cipta © 2009 Jeff Markins. Digunakan dengan izin.
Hidup di Dalam Kebenaran Tuhan Jauh Lebih Indah dan Menyenangkan Daripada Hidup di Dalam Dosa.