Bagaimana Keadaanmu Hari Ini? Apakah Kamu Merasa Baik-Baik Saja?
Kalangan Sendiri

Bagaimana Keadaanmu Hari Ini? Apakah Kamu Merasa Baik-Baik Saja?

Puji Astuti Official Writer
      5338

Mazmur 32:5

Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sela

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 15; Matius 15; Kejadian 29-30

Dia berbaring di bawah pohon kecil di taman seberang jalan. Kakinya yang kurus tampak jelas terlihat dengan celananya yang compang-camping. Satu kaki celana mendekati lututnya, satunya lagi di bawahnya. Kulitnya bersisik terbakar oleh sinar matahari Florida yang panas.

Saya melihat pria berkulit gelap yang membawa keranjang belanja itu saat saya mengajak anjing saya jalan-jalan. Awalnya, saya merasa canggung dan tidak tahu ke mana harus melihat. Setelah beberapa hari, saya melambaikan tangan atau mengucapkan salam, lalu saya memutuskan untuk memberinya makan.

Saya tidak bisa menjangkau semua tuna wisma di dunia ini, tapi saya bisa menjangkau yang satu ini, demikian saya beralasan.

Selama beberapa hari saya membungkus makan siang untuknya. Awalnya, dia hanya melambaikan tangan dan mengangguk. Setelah beberapa hari, saya menanyakan namanya.

"Terry," katanya sambil menghindari kontak mata. Beberapa hari kemudian saya membawakannya makanan yang dikemas dalam wadah dengan tulisan ayat Yohanes 14: 6 di atasnya. "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Baru-baru ini, saat anjing saya, Sam dan saya keluar dari taman, saya melewati tempat biasa Terry duduk dan lagi saya memberinya makanan. Dia menepuk Sam sambil tersenyum. Aku memandanginya.

"Terry, saya berpikir, saya suka berdoa untuk orang. Adakah yang bisa saya doakan untuk kamu minggu ini?" Matanya memandang ke bawah. Dia mengatakan sesuatu.

"Maaf, saya tidak mendengarmu."

"Saya baik-baik saja."

"Aku baik-baik saja," gumamku sepanjang hari.

Terkadang saya juga menjawab, "Saya baik-baik saja," ketika ditanya tentang kondisi spiritual saya saat saya sebenarnya sedang duduk di bawah pohon. Kotor, lapar, dan miskin.

Pakaian spiritual compang-camping menutupi tubuhku yang keriput. Saya berpegangan pada keranjang belanja di sebelahku yang penuh dengan harta karun duniawi-kantong materialisme dan kepentinganku yang kotor. Saya secara rohani kelaparan dan bahkan tidak mengetahuinya. Saya pikir saya baik-baik saja, takut untuk mengakui kebutuhan saya. Takut kehilangan keranjang belanja yang berisi harta karun duniawi saya.

Sungguh menyedihkan.

Yesus berkata dalam Matius 6: 19-21,

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."

Saya menyebutnya investasi di Surga. Jika kita benar-benar percaya apa yang Alkitab katakan, maka kehidupan kita di bumi ini adalah hanyalah seperti titik saja dibandingkan dengan kekekalan. Dunia ini bukan rumah kita, surgalah rumah kita.

Tapi, apakah kita hidup seperti itu?

Saya tidak pernah melihat Terry dalam beberapa waktu terakhir ini. Mungkin dia pindah atau polisi telah memindahkannya. Kemungkinannya, dia masih memegang erat-erat keranjang belanja yang penuh dengan tas plastik itu.

Tapi, dia merasa baik-baik saja.

Bagaimana dengan kamu? Ada apa di keranjang belanja kamu?

Apakah itu materialisme, atau kecanduan, atau kendali hidupmu? Daftar harta duniawi ini tidak ada habisnya. Maukah kamu melakukan sesuatu?

1 Yohanes 1: 9 menyatakan,

"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."

Rasanya enak kalau hidup kita bersih. Merupakan berkat tersendiri jika kita bisa lepas dari keranjang belanja yang berisi beban kehidupan itu.

Jadi saat ini jangan katakan, "Saya baik-baik saja." Tapi akuilah di hadapan Tuhan bahwa kamu membutuhkan pertolongan-Nya.

Copyright © 2012, Pauline Hylton, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami