Sebuah Hadiah Dari Bapa Yang Merindukanmu
Kalangan Sendiri

Sebuah Hadiah Dari Bapa Yang Merindukanmu

Puji Astuti Official Writer
      5492

Roma 5:8

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu111[/kitab] ; [kitab]Lukas23[/kitab]; [kitab]Hakim9-10[/kitab]

Apakah kamu sudah mengampuni orang  yang kamu kasihi yang telah melakukan kesalahan  kepadamu tapi juga sudah meminta maaf? Itu memang sulit, tapi untuk menyelamatkan hubungan, sering hati  kita memilih untuk mengampuni - terutama jika orang itu meminta maaf dengan tulus. Tapi bagaimana dengan orang  yang menyakitimu dan tidak minta maaf? Apakah kamu tidak akan mengampuni mereka? Haruskah hubungan itu kamu perbaiki? Apakah mereka harus diampuni? Sebenarnya, kita mengalami hal yang sama... sekitar 2.000 tahun yang lalu.

Semua dari kita, pada satu waktu atau yang lain, lebih memilih hal yang salah daripada yang benar: berbohong, mencuri, mengutuk, atau menjadi marah, pahit, atau iri kepada orang lain. Karena kita diciptakan menurut gambar Allah dan diciptakan untuk berada dalam hubungan dengan-Nya, ketika kita berbuat dosa, kita memisahkan diri kita dari-Nya dan memutuskan hubungan itu. Namun, sebagai Bapa yang penuh kasih, Tuhan ingin memulihkan hubungan ini dan bersedia untuk mengampuni bahkan ketika kita masih berdosa. Roma 5: 8 mengatakan:

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

Tuhan tidak menunggu kita untuk datang kepada-Nya; Tuhan tahu jika hal itu tergantung pada diri kita sendiri, maka hal itu tidak akan pernah terjadi:

"TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.” Mazmur 14: 2-3

"Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah." Roma 3:11

Jadi, sejak awal waktu, Tuhan telah merencanakan misi penyelamatan untuk memberikan pengampunan bagi mereka yang tidak tahu untuk memintanya.

Paskah adalah perayaan atas hadiah yang mengagumkan tersebut. 2.000 tahun yang lalu, Anak Allah rela meninggalkan kemuliaan Sorga dan datang ke bumi, terbungkus daging manusia, menjadi korban yang sempurna untuk dosa. Namun, ketika kita melihat salib, kita sering lupa bahwa Yesus menderita sesuatu yang jauh lebih besar daripada kematian fisik: Ia menderita keterpisahan spiritual dari Allah Bapa sehingga kita tidak perlu mengalaminya lagi. Yesus mengungkapkan terang-terangan penderitaan-Nya yang terbesar ketika Dia berseru,

"Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Matius 27:46

Allah yang kekal  terkoyak bagi kita. Hukuman untuk dosa bukanlah Salib; itu simbol. Hukuman untuk dosa adalah keterpisahan kekal dari Allah, dan hanya Allah yang kekal bisa membayar harga itu.

Hadiah terbesar yang pernah diberikan bukanlah pengampunan Allah yang sekarang tersedia untuk kita, melainkan Anak Allah yang melalui Dia pengampunan terjadi.

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal..” Yohanes 3:16

Orang yang memandang Anak Allah yang, sewaktu Dia sedang dipakukan di kayu Salib, mengatakan,

"Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Lukas 23:34

... dan berpaling, tidak akan menghabiskan keabadian untuk menyesali dosanya - hal itu sudah lunas dan dibayar. Sebaliknya, ia akan ditinggalkan untuk menderita atas semua cara yang Allah lakukan mencoba untuk menjangkau dia, menyatakan diri kepadanya, dan menunjukkan kasih-Nya dalam pengejaran tanpa akhir untuk memiliki hubungan kembali dengan dia-  bahkan Tuhan memutuskan untuk mat baginya - tapi dia berpaling. . . namun:

"... Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya." Yohanes 1:12

Pada pagi Paskah pertama yang mulia itu, makam gelap itu kosong. Allah Bapa membangkitkan Yesus dari antara orang mati, memulihkan Dia untuk kembali di  takhta-Nya yang sah di Sorga, menunjukkan kepuasan Allah yang sempurna bahwa hukuman untuk semua dosa, untuk semua orang, untuk semua waktu, telah dibayar penuh. Paskah adalah hari kebangkitan! Hari untuk orang Kristen di seluruh dunia merayakan hubungan mereka dengan Allah Bapa, setelah mati, telah dikembalikan ke hidup dan bukan hanya hidup,tapi  hidup yang kekal!

Tuhan ingin memulihkan hubungan denganmu dan Dia hanya sejauh doa. Jika kamu mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat - karunia terbesar Allah - kamu bisa memanjatkan doa yang sederhana dibawah ini:

Bapa, terima kasih karena telah mencintai saya dan mengirimkan Anak-Mu tercintauntuk membayar hukuman dosa saya. Yesus, terima kasih Engkau telah mati bagi saya di kayu Salib. Saya minta ampun karena menjalani hidup saya terpisah dari-Mu dan  hari ini aku memilih untuk mengikuti-Mu. Silahkan masuk ke dalam hati saya dan jadikan saya menjadi orang seperti yang telah Engkau rancangkan. Amin.

Dan suatu hari, ketika kamu memasuki rumah surgawimu, kamu akan berlari ke pada Bapa yang akan memelukmu ke dalam tangan-Nya berkata, “Selamat datang, anak-Ku!”

"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." Yohanes 15:13

Bukankah itu kasih! Sebuah hadiah! Tuhan yang luar biasa!

Copyright © 2011 Shadia Hrichi. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami