1 Samuel 3: 10
Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang
sudah-sudah: "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab:
"Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar."
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu100[/kitab]; [kitab]Lukas12[/kitab]; [kitab]Yosua11-12[/kitab]
Lagu Ave Maria
adalah salah satu lagu favorit ibu ku. Setiap kali mendengarnya lagu ini akan mengingatkanku
pada ibu. Salah satu kenangan terindah yang aku ingat soal ibu adalah saat dia masuk
rumah sakit karena jatuh dan mengalami patah tulang pinggul. Setelah menjalani beberapa
operasi, dia dimasukkan dalam ruang respirator selama seminggu. Setelah mulai sadar, ibu kembali dipindahkan ke kamar barunya.
Aku dan
adikku Tony pun mulai mengikuti perawat saat membawa ibu ke kamarnya. Setelah perawat
meninggalkan ruangan, Tony mulai menyanyikan lagu Ave Maria untuk ibu. Lagu itu
terdengar sangat lembut tapi begitu jelas terdengar, sampai-sampai air mataku menetes.
Akupun segera
berlari ke kamar mandi untuk mengusapnya. Tapi entahlah, seorang cleaning service tiba-tiba berdiri di
sana. Dengan air mata yang juga berlinang, dia bergumam, “Siapa yang menyanyikan lagu itu? Suaranya…indah sekali.”
Aku bilang adikku
yang bernyanyi. Sambil terus mengusap matanya, dia berkata, “Tuhan tahu kalau
aku perlu mendengar Dia hari ini. Aku tidak biasanya ada di lantai ini (bekerja), tapi atasanku memintaku ke sini untuk membersihkan kamar ini.”
Lihatlah Tuhan
bisa saja menyentuh hati orang-orang yang kita tidak kenal. Tony bahkan tidak
pernah tahu kalau dia sudah melayani salah satu pekerja rumah sakit. Padahal dia hanya melakukannya secara alami.
Kadang-kadang
kita berpikir tak pantas untuk melakukan pekerjaan Tuhan. Entah itu berbicara,
bernyanyi atau mengajar, apapun yang Dia mau kita lakukan, baik kepada kerumunan
orang atau hanya untuk satu pendengar saja, Dia hanya mau kita merespon. Hasil akhirnya, Tuhan lah yang akan mengerjakannya.
Sebagaimana
yang dilakukan Tony, adikku, Tuhan juga bisa bekerja melalui sebuah lagu. Lagu bisa
menjadi saja didengar sebagai bisikan Tuhan. Hal inilah yang dialami Samuel saat
mendengar panggilan Tuhan. Dalam 1 Samuel 3 disana boleh kita baca kalau Samuel
mendengar suara Tuhan sebanyak tiga kali dalam waktu yang berbeda. Dia juga berpikir
kalau itu adalah suara nabi Eli. Tapi saat dia berkata ke Eli, Eli bahkan menyangkali
itu adalah suaranya. Tapi saat kita membaca ayat 8-9, kita lihat bahwa nabi Eli
mengerti soal apa yang dialami Samuel. Karena itulah dia meminta supaya Samuel meresponi panggilan itu.
Sama seperti
Tony yang sangat berbakat dalam bernyanyi, Tuhan juga memberikan ahdiah khusus di
dalam diri kita masing-masing. Jadi, sebagaimana Tuhan memanggil Samuel, Dia juga
akan memanggil kita. Dia juga memanggil ku. Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa meresponi panggilan-Nya?
Tuhan memanggil setiap orang untuk memenuhi panggilan-Nya dengan cara
yang unik, karena itu responilah saat Dia benar-benar berbicara dalam hatimu