Yakobus 3: 9
Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu96[/kitab]; [kitab]Lukas8[/kitab]; [kitab]Yosua3-4[/kitab]
Sebagian besar orang merasa sangat jijik dan takut dengan
ular. Karena ular digambarkan sebagai sosok yang jahat dan berbahaya. Stereotype buruk soal ular ini terjadi sejak
pemberontakan si iblis terhadap Tuhan. Akibatnya, si iblis pun dilemparkan dari
surga dan ribuan tahun kemudian ular diasosiasikan sebagai perwujudan si iblis di jaman ini.
Saat aku membaca Yakobus 3, seorang Yakobus mendesak orang
Kristen untuk mengakui pentingnya mengendalikan apa yang keluar dari mulut
kita. Dia menjelaskan bahwa lidah itu juga ‘buas, tak terkontrol dan penuh
racun yang mematikan’. Hal yang lebih
buruk lagi dari lidah kita adalah bahwa kita bisa menggunakannya untuk memuji Tuhan sekaligus mengutuki orang-orang (Yakobus 3: 9).
Saat kita merenungkan ayat ini, kita pasti akan terbayang
dengan lidah ular yang bercabang. Juga diartikan sebagai lidah yang suka ‘bergosip,
menjatuhkan orang lain, membual, memanipulasi, menyampaikan ajaran palsu,
berbicara berlebihan, mengeluh dan berbohong’. Dan entah berapa kali kita suka berbicara tanpa mengontrolnya (Kejadian 3: 1).
Sebagai orang Kristen, kita pasti melakukan segala upaya
untuk menjaga diri kita dari kejahatan-kejahatan besar seperti membunuh, berzinah,
atau mencuri. Tapi kita sering gagal untuk mengenali bahwa apa yang keluar dari
mulut kita sendiri hanya akan menimbulkan rasa sakit, luka dan bahkan kematian (Matius 12: 34; Matius 15: 18-19).
Bagaimana caranya kita melindungi diri kita dari ‘gosip, menjatuhkan
orang lain, membual, memanipulasi, menyampaikan ajaran palsu, melebih-lebihkan,
mengeluh, menyanjung, dan berbohong?’ Kita bisa merenungkan ayat Amsal 4: 23, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
Bagaimana kita bisa menjaga hati kita? Dengan memperhatikan
dan menaati firman Tuhan dan siap memakai kuasa firman-Nya untuk melawan si iblis dan menggagalkan strategi serangannya.
Lidah adalah salah satu indra penting yang harusnya kita pakai untuk menyampaikan setiap perkataan-perkataan
baik dan membangun